
Meski kemampuan fisiknya berhasil memenuhi tantangan tersebut, namun setelahnya muncul beberapa gejala yang mengganggu. Perlahan kakinya terasa sakit dan bengkak, warna urinnya yang berubah menjadi keruh dan cokelat tua, hingga tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Karena semakin memburuk, ia memutuskan untuk meminta pertolongan medis dan didiagnosis mengalami rhabdomyolysis. Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Ginjal dan Fungsinya
Ginjal adalah salah satu organ penting di dalam tubuh yang berfungsi menyaring darah dan dan mengeluarkannya segala kandungan yang tidak dibutuhkan tubuh lewat urin.
Jika fungsi organ ini terganggu atau bahkan rusak, akibatnya sistem penyaringan akan mengalami masalah, mulai dari penurunan fungsi, kebocoran ginjal, hingga gagal ginjal di mana urin tidak lagi bisa keluar dari tubuh. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga ginjal tetap sehat.
Baca juga: Apakah konsumsi protein berlebihan dapat merusak ginjal?
Olahraga Bisa Menyebabkan Rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis adalah kondisi medis yang berbahaya di mana terjadi kerusakan jaringan otot yang dapat menyebabkan kematian otot.
Saat sel otot terpecah isi sel otot seperti mioglobin, protein sarkoplasma (kreatin kinase, laktat dehidrogenase, aldolase, alanin, aspartat aminotransferase), dan elektrolit, akan bocor ke sirkulasi tubuh dan berpengaruh pada kinerja ginjal.
Dalam kasus ini, pemuda tersebut mengalami kerusakan otot kaki akibat upaya fisik yang ekstrem, yang menyebabkan peningkatan tajam kadar kreatinin dan urea dan membuatnya bekerja terlalu keras. Pada akhirnya risiko gagal ginjal bisa terjadi.
Tidak hanya 2.000 squat dalam waktu singkat saja yang dapat menyebabkan rhabdomyolysis, banyak olahraga ekstrem lainnya yang dapat menyebabkan kondisi ini. Itulah mengapa untuk mencapai tingkat kebugaran tertentu Anda perlu mempertimbangkan kondisi fisik Anda secara keseluruhan.
Beruntung bagi pemuda penakluk 2.000 squat tersebut karena mendapat penanganan medis tepat waktu. Karena saat pemeriksaan menyeluruh, ginjalnya hanya berfungsi pada kapasitas 50%. Meski bisa sembuh tanpa dialisis, kerusakan pada ginjalnya membutuhkan waktu yang lama untuk pulih.
Jangan lupa tujuan awal untuk berolahraga ya Reps mania!