Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, baik pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Lalu bagaimana kaitannya dengan pembentukan otot?
Banyak mereka yang fitness hanya memikirkan soal nutrisi, latihan, dan istirahat tanpa pernah lebih dalam lagi mencari tahu bagaimana otot tersebut terbentuk. Jika ingin mengibaratkan otot normal kita sebesar biji salak, ketika dihantam dengan latihan beban secara benar otot yang sebesar biji salak tersebut akan robek terkoyak karena gaya dari setiap gerakan latihan. Untuk itu diperlukan nutrisi ataupun makanan yang berfungsi mengobati otot yang terkoyak tadi, agar segera normal serta lebih membesar atau biasa dikenal dengan fase recovery. Jika pola latihan sudah benar serta didukung dengan istirahat yang berkualitas, nutrisi menjadi kunci terakhir agar otot yang sebiji salak segera membesar seukuran biji duren.
Darah adalah kendaraan yang berfungsi mengaliri setiap bentuk kebutuhan yang diperlukan oleh masing-masing organ tubuh. Sedangkan pembuluh darah adalah jalanan atau jalur tempat dimana darah lalu-lalang. Pernahkah terpikir oleh fitness mania sekalian, apakah asupan protein yang kita konsumsi seluruhnya bisa sampai pada otot yang sedang membutuhkan paska terkoyak saat latihan? Dari mana kita bisa tahu kalau jumlah protein itu bisa sampai, sedangkan kita belum cukup canggih menelaah kegiatan yang terjadi dalam tubuh.
Hanya satu hal yang dapat mengasumsikan bahwa seluruh protein yang masuk tersebut bisa sampai dengan selamat pada otot, yakni dengan merawat kendaraan pengangkut nutrisi (protein) agar selalu optimal dalam berjalan dan membenahi “lubang” ataupun bentuk “kemacetan” dari jalan yang akan dilalui oleh kendaraantersebut. Banyak dari kita yang doyan gedein otot entah lupa atau kurang paham dalam menyikapi darah dan pembuluh darah. Bagaimana mungkin protein dapat terangkut jika kendaraanya (darah) sakit? Begitu pula bagaimana caranya kendaraan (darah) itu dapat berjalan jika jalanannya (pembuluh darah) macet? Oleh sebab itu menjadi penting adanya kita juga tetap memperhatikan kualitas kesehatan darah beserta pembuluhnya.
Proses kimiawi pencernaan protein dalam tubuh sebenarnya sangatlah rumit. Protein dalam makanan pertama akan dicerna menjadi proteosa, yang kemudian diproses kembali menjadi pepton setelah itu berubah menjadi polipeptida dan yang pada akhirnya barulah menjadi asam amino. Tidak berhenti sampai disitu, asam amino kemudian masuk ke dalam lambung yang merangsang aktifnya proenzim agar proses denaturasi protein segera terjadi. Apakah protein sudah siap disebarkan oleh darah melalui pembuluh darah? Jawabannya belum. Masih harus menunggu pH (keseimbangan asam dalam tubuh) optimum pepsin terjadi yang kemudian akan menghidrolisis protein dalam lambung. Selanjutnya pencernaan diteruskan dalam usus oleh enzim endopeptidase dan enzim eksopeptidase barulah asam amino tersebut terbentuk. Barulah diserap oleh darah dan siap diedarkan.
Pada edisi kali ini setidaknya REPS mengajak teman-teman sekalian untuk mengidentifikasi tentang pembentukan otot. Bukan soal steroid ataupun anabolic lainnya, tetapi soal yang lebih masuk akal ketimbang steroid. Berbicara kaitan antara darah dengan weight training tidak cukup hanya mengaitkannya soal pembuluh, kapiler, atau trombosit dan eritrosit. Darah yang sehat dipengaruhi oleh aliran darah yang lancar, karena akan berkaitan dengan tekanan darah itu sendiri. Tapi jika berbicara tentang aliran darah yang sehat, sudah barang tentu juga berkaitan dengan kualitas pompa jantung dan kemulusan pembuluh darah dalam mengalirkan darah. Artinya ada satu hal yang harus teman-teman kaji lebih dalam agar proses penyebaran nutrisi yang dibutuhkan lebih efisien.
7 Fungsi Utama Darah:
Kembali mengingatkan bahwa darah memiliki tujuh fungsi utama yang keseluruhannya sangatlah kita butuhkan. Berikut ketujuh fungsi darah tersebut :
- Sebagai pengedar sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah (berkaitan dengan nutrisi dan berdampak pula pada otot).
- Sebagai pengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
- Sebagai pengedar hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
- Sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel
darah merah. - Sebagai pembunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh
sel darah putih. - Menutupi luka yang dilakukan oleh keping-keping darah.
- Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Bagi fitness mania yang perokok, sudah barang tentu kualitas jantung saat memompa darah patut dipertanyakan. Apakah sanggup memompa aliran darah hingga ke penjuru tubuh tepat waktu dan dengan jumlah yang relevan? Tidak sedikit pula mereka yang memilki otot besar dan rajin fitness namun perokok. Berarti merokok tidak mempengaruhi aktivitas fitness dan pembentukan otot dong? Kata siapa? Mereka yang sudah terbiasa merokok justru segala gejala yang ditimbulkan tidak terdeteksi ataupun dirasakan.
Hal tersebut bukan soal gen atau karakter fisik seseorang, tetapi efek sugesti dari tembakau telah melalaikan diri kita dari bahaya tersebut. Mungkin suatu saat ketika kita sedang melakukan angkatan beban dengan repetisi tinggi plus dengan pembuluh darah yang banyak tersumbat akibat rokok, diwaktu yang bersamaan tubuh khususnya otak sedang membutuhkan oksigen, tidak menutup kemungkinan sesuatu yang fatal bisa saja terjadi. Semua terjadi lantaran fokus pembesaran otot dengan weight training yang kita lakukan hanya sebatas urusan protein dan melupakan unsur kesehatan darah dan komponennya. Satu hal penting adalah darah pembawa oksigen keseluruh tubuh termasuk otak. Apalah jadinya jika asupan oksigen kurang maksimal sampai ke otak saat melakukan aktivitas fisik?
Darah manusia cenderung berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Lalu bagaimana cara kita melihat darah tersebut sedangkan letaknya didalam tubuh? Sederhananya, jelas kita harus paham segala hal yang masuk ke dalam tubuh. Output yang keluar tergantung dari input yang masuk. Selain bertugas mentrasportasikan oksigen, darah juga mengangkut bahan sisa metabolisme, obat-obatan, dan bahan kimia asing lainnya menuju hati untuk diuraikan. Kemudian hasil uraian tersebut dibawa lagi ke ginjal untuk kemudian dibuang sebagai air seni. Kira-kira kalau racun dalam tubuh menumpuk lantaran fungsi kerja darah dan komponennya tidak maksimal, apakah kita tetep bisa optimal dalam membentuk otot?
Banyak para fitness mania lantaran yang katanya telah berlatih berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun namun tidak kunjung mendatangkan hasil maka sering memasukan senyawa kimia yang nantinya akan membentuk hormone. Ada dua cara masuknya senyawa kimia tersebut dalam tubuh, secara oral ataupun suntik. Yang membedakan jika suntik, kimiawi tersebut langsung bersentuhan dengan darah yang kemudian tersebar secara instan melalui pembuluh darah. Sedangkan oral, harus menempuh proses pencernaan baru kemudian akan diserap oleh darah. Kembali darah dan komponennya berperan bagi mereka yang cepat putus asa.
Sistem transportasi pada manusia sangat penting untuk berbagai kebutuhan penunjang hidup. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang terjadi bila terjadi kelainan atau gangguan pada sistem transportasi tubuh kita:
- Anemia / Penyakit Kurang Darah. Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah. Akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan berasa lemas karena hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan.
- Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku. Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika terjadi luka. Hemofili merupakan penyakit turunan.
- Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang lebih antara 90-110 mmHg.
- Hipotensi / Penyakit Darah Rendah. Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg (milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa) (Hydrargyrum = air raksa).
- Varises / Penyakit Otot Nimbul. Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.
- Penyakit Kuning Bayi. Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan kerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.
- Sklerosis. Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang menjadi keras.
- Miokarditis. Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada otot jantung.
- Trombus / Embolus. Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
- Leukimia / Penyakit Kanker Darah. Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi sel darah putih tidak terkontrol pada sistem transportasi.
- Thalasemia. Adalah penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah (eritrosit) sehingga umur eritrosit pendek (kurang dari 100 hari), yang disebabkan oleh defesiensi produksi satu atau lebih dari satu jenis rantai, yang diturunkan dari kedua orang tua kepada anakanaknya secara resesif.
Darah juga berfungsi untuk mengatur pendistribusian hormone. Seperti yang sama-sama kita pahami bahwa hormone adalah zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh. Oleh karena itu anabolic menjadi kegemaran bagi sebagain pihak dalam upaya pengoptimalan proses metabolisme. Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ tubuh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan kerja organ tubuh. Lalu apakah anda cukup bijak menyuntikan steroid namun tanpa pernah tahu kondisi kualitas darah dan pembuluhnya?
Tapi sebuah nilai plus ketika teman-teman berhasil menjalani rutinitas fitness secara kontinu. Terserah dengan maksud untuk membesarkan otot atau hanya sekedar menjaga kebugaran saja. Sebab fitness yang dilakukan secara rutin banyak manfaatnya, mulai dari membantu memperbaiki penampilan hingga manfaat untuk kesehatan, yang salah satunya adalah membantu meningkatkan kualitas darah. Mengapa tidak banyak yang tahu akan pentingnya kualitas darah yang baik? Walaupun terkadang mereka yang biasa nge-gym adalah bagian dari mereka yang tidak tahu akan pentingnya menjaga kualitas darah. Padahal dengan memiliki darah yang berkualitas, REPS Mania akan selalu merasa lebih segar dan bugar. Tidak ada lagi perasaan cepat lelah, maupun kurang bertenaga yang biasa dialami.
Hasil penelitian yang tercantum pada jurnal circulation menunjukkan bahwa fitness dapat membantu meningkatkan aktivitas sel-sel darah merah. Penelitian ini menunjukkan, selama fitness dilakukan terjadi peningkatan aktivitas sel-sel darah merah yang disebabkan karena terjadinya peningkatan jumlah sel darah merah. Peningkatan aktivitas sel darah merah yang terjadi ini memang kemudian menurun kembali, sekitar 20 menit setelah fitness. Namun, tetap lebih tinggi apabila dibandingkan dengan aktivitas sel darah merah sebelum mereka melakukan fitness. Bertambah satu lagi alasan untuk nge-gym secara rutin. Buatlah diri anda lebih sehat, termasuk dengan memiliki kualitas darah yang lebih baik.
Tentu masih banyak lagi kegunaan darah dan hubunganya dalam proses pembentukan otot. Berbicara darah erat kaitannya dengan jantung, dan jantung adalah organ utama dari sebuah berjalannya sejarah hidup seseorang. Latihan kardio adalah upaya dalam menjaga kualitas jantung. Namun latihan tersebut agak mubazir ketika tidak didukung dengan pola hidup sehat yang justru menjadi nila. Tekanan darah juga harus diperhatikan, karena tekanan darah yang
berlebih akan mendekatkan kita pada sebuah permasalahan yang besar. Mungkin bijak adanya selain tetap fokus latihan, menjaga kualitas istirahat, dan menjaga pola makan dalam proses pembentukan otot, penting juga untuk menyadari akan kondisi kesehatan darah (termasuk di dalamnya jantung, pembuluh darah, dan tensi).
Text: Syukron Achmad Fadillah.