Jenis sayuran ini sudah barang tentu tidak asing lagi bagi kita. Tauge dapat kita temui dalam beragam jenis olahan masakan tradisional maupun Chinese food. Sebut saja tauge goreng, laksa, hingga kwetiau, dimana tauge disajikan sebagai bahan utamanya atau meski sekedar pelengkap cita rasa olahan hidangan utama.
Kata tauge berasal dari penyerapan dialek Hokkian, istilah mandarinnya adalah douya yang secara harfiah berarti kecambah kacang-kacangan. Tauge atau yang juga dikenal sebagai kecambah, umumnya berasal dari penunasan kacang-kacangan seperti biji kedelai atau kacang hijau dan sangat lazim disajikan dalam menu dari Asia Timur. Sebelumnya, untuk menjelma menjadi jenis sayuran tauge, harus melalui sebuah proses terlebih dahulu yang disebut Perkecambahan atau germination. Yaitu merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini embrio didalam biji mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkannya berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda inilah yang dikenal sebagai kecambah atau tauge.
Tauge atau kecambah biasanya terbagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya. Tauge pinus misalnya, dapat memiliki hingga delapan daun lembaga. Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon.
Tauge yang memiliki nama latin Phaseolus aureus ini dalam pemanfaatan keseharian biasanya digunakan sebagai bahan pangan dan digolongkan sebagai sayur-sayuran. Pada benua Asia, tauge dikenal sebagai bagian dari menu yang cukup umum. Tauge dikatakan makanan sehat karena kaya akan vitamin E namun dikritik pula karena tauge membentuk zat anti gizi. Tapi kenyataannya, jenis tauge “jelai”, dikenal sebagai malt dan digunakan sebagai salah satu bahan baku bir.
Jika ditelisik lebih jauh, tauge ternyata kaya akan vitamin, mineral, acid amino, protein, dan fitokimia. Hal ini disebabkan karena semua kandungannya ini amat diperlukan oleh tauge sebagai jenis tumbuhan yang berkecambah guna mendukung pertumbuhannya. Selain itu tauge juga dipercaya dengan nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan manusia. Para pelaku diet makanan mentah biasa mengkonsumsi tauge untuk meningkatkan nilai nutrisi dan pencernaanya. Dan ternyata, sebenarnya tauge dan jenis kecambah-kecambah yang lainnya merupakan makanan yang paling padat kandungan nutrisinya di dunia – kepadatan nutrisi merujuk kepada jumlah nutrisi per kalori. Inilah alasnnya mengapa banyak orang yang melakukan diet rendah kalori menjadikan tauge dan kecambah-kecambah lainnya sebagai bahan utama dalam diet mereka.
Untuk Anda ketahui, sayuran bertunas ini sangat kaya akan zat gizi. Untuk setiap 100 gram tauge mengandung energi 50 kkal, kalsium 32 mg, potasium 235 mg, besi 897 mg, fosfor 75 mg, seng 960 mg asam folat 160 mg, vitamin C 20 mg dan vitamin B2 163 mg. Selain berguna sebagai bahan utama bagi pelaku diet rendah kalori, tauge ternyata juga berkhasiat untuk meningkatkan kesuburan pria, anti kanker, memperlambat proses penuaan dan menjaga kesehatan kulit. Dari beragam khasiat itu, tauge tidak dianjurkan bagi penderita asam urat karena kandungan purinya yang tinggi.
Banyak varian turunan dari jenis sayuran yang satu ini. Salah satunya yaitu jenis tauge alfalfa. Tauge Alfalfa atau medicago sativa bisa dikatakan sebagai sayuran pendatang baru. Di Indonesia sayuran ini baru bisa dijumpai di beberapa swalayan terkemuka. Rasanya yang garing renyah dan segar sangat cocok untuk dijadikan sebagai campuran salad, dijus, campuran tumisan, atau sebagai pelengkap hidangan utama. Tauge jenis ini sangat kaya akan kandungan vitamin A, vitamin C, dan kandungan fitonutrien yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Alfalfa juga kaya mineral esensial, seperti kalsium, kalium, sulfur, magnesium, sodium, yodium, zat besi, selenium, boron dan krom. Zat-zat yang terkandung pada tauge jenis alfalfa ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, bersifat antioksidan pencegah kanker dan penyakit kardiovaskular. Tauge varian ini juga mampu mengatasi alergi, mencegah penumpukan plak dalam pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Selain itu, tauge alfalfa juga kaya akan serat yang dapat mengikat lemak dan zat karsinogen penyebab kanker di dalam saluran pencernaan. Tingginya serat pada tauge alfalfa juga bermanfaat untuk mencegah sembelit. (Wahyu-berbagai sumber)