Invisible lat syndrome (ILS) atau sindrom lat imajiner adalah salah satu kondisi abnormal yang kerap terjadi pada mereka yang membangun otot. Meski tidak berbahaya, faktanya ILS ini sangat mengganggu dan membuat Anda terlihat canggung.
Anda mungkin tidak asing dengan orang-orang yang mengalami sindrom ini di gym. Namun percayalah, sebagian dari mereka tidak sadar bahwa mereka mengalaminya. Biasanya mereka berjalan sambil merentangkan tangan, seolah-olah otot lat atau yang biasa disebut dengan otot sayap mereka sangat besar. Padahal sebenarnya tidak.
Lantas apakah penyebabnya? Dan apakah kondisi ini bisa diatasi? Berikut tips mengatasi invisible lat syndrome berikut ini.
Penyebab seseorang mengalami invisible lat syndrome
Mengapa seseorang mengalami sindrom lat imajiner hingga saat ini belum diketahui. Namun ada beberapa alasan dangkal yang berpotensi menyebabkan seseorang mengalaminya, yakni:
- Latihan yang keras dan pompa otot yang benar-benar masif. Meski sebenarnya tidak berpengaruh, berlatih keras membuat Anda merasa otot lebih besar.
- Mengidolakan binaraga tertentu dan berusaha meniru penampilan mereka. Biasanya binaraga pro akan berpose di depan para juri dengan memamerkan otot lat mereka. Tapi di gym, tentu saja mereka tidak melakukannya.
- Menarik perhatian dan butuh pengakuan bahwa mereka sedang berolahraga.
Tips mengatasi invisible lat syndrome
Walaupun kita tidak sepenuhnya tahu apa penyebabnya, namun kondisi konyol ini harus diakhiri. Ada beberapa tips mengatasinya, dan harus Anda mulai dari diri Anda sendiri.
Jika Anda mengalaminya, berhentilah menjadi orang lain dan jadilah diri Anda sendiri. Jangan takut untuk tertinggal dari orang lain, tetapi jangan pula terlalu percaya diri, sehingga merasa Anda lebih unggul. Nikmati latihan Anda selangkah demi selangkah.
Namun jika ini terjadi pada orang di sekitar Anda, berhentilah untuk memperhatikan orang tersebut dan hindari kontak mata. Karena ketika ia merasa kita memperhatikannya, orang tersebut tidak akan bisa berhenti.
Anda juga bisa melakukan latihan dengan beban yang sama seperti yang ia lakukan, namun akhiri dengan tidak terlihat seperti dia (meregangkan kedua tangan seolah otot mereka sangat besar). Ini bisa menjadi pelajaran bagi mereka untuk berhenti meregangkan tangan layaknya binaragawan pro.