Anda pasti pernah melihat binaragawan atau orang berotot yang berjalan dengan posisi tangan tidak rapat di samping badan karena “merasa” otot sayap mereka sangat besar atau ingin terlihat lebih macho. Dalam istilah dunia fitness ini disebut Invisible Lat Syndrome, atau sindrom latissimus dorsi (otot sayap) yang tak terlihat.
Meski terkadang terlihat biasa, namun pada beberapa orang yang mungkin tidak memiliki otot sayap yang besar, hal ini akan terlihat aneh dan mengganggu. Sayangnya, sindrom ini kerap menjangkiti para penghuni gym yang ingin terlihat lebih besar dari yang sebenarnya. Padahal ini sama sekali tidak membuat mereka terlihat besar.
Lantas apa penyebab seseorang mengalami sindrom ini? Dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Apa itu Invisible Lat Syndrome?
Invisible Lat Syndrome (ILS) atau yang biasa disebut sindrom lat imajiner adalah salah satu keabnormalan yang terjadi pada mereka yang sedang membangun otot berupa perasaan bahwa otot lat Anda sangat besar. Ini menyebabkan Anda tidak bisa memosisikan tangan Anda secara normal.
Ini biasanya terjadi pasca seseorang mengangkat berat dan merasakan bahwa otot mereka lebih besar. Hal ini menyebabkan mereka melebarkan tangan seolah-olah sedang memegang bola basket di sisi tubuh.
Ironisnya, semua orang mungkin pernah merasakan perasaan ini karena hal tersebut normal. Namun perbedaannya kita cenderung sadar bahwa kita bukanlah binaragawan pro seperti Ade Rai, hingga Arnold Schwarzenegger sehingga dengan cepat mengembalikan posisi tangan ke tempat di mana seharusnya mereka berada.
Mengapa seseorang mengalaminya?
Meski banyak yang mengalaminya, namun belum jelas apa penyebab terjadinya invisible lat syndrome ini. Beberapa orang mengalaminya karena alasan yang mungkin sepele, seperti:
- Latihan yang sangat berat, di mana mereka secara fisik tidak dapat meletakkan tangan di samping mereka (meski ini sangat tidak mungkin).
- Mengidolakan binaraga favorit, sehingga meniru penampilan, pose, dll, padahal mereka tidak sebesar itu.
- Mencari perhatian dan membutuhkan pengakuan bahwa mereka sedang berolahraga.
Selain penyebab tersebut, pria yang lebih muda juga berisiko mengalami sindrom ini, dan disertai dengan satu atau beberapa sindrom gym lainnya, seperti:
- It’s all you bro syndrome: Pengangkat yang meminta tempat (mesin), kemudian memuat lebih banyak beban di bar daripada yang bisa mereka tangani, sehingga pengikut mereka mengikutinya.
- Grunt-itis: Kondisi di mana orang yang merasa dirinya kuat berteriak untuk menarik perhatian sebelum atau setelah mengangkat beban besar, yang mungkin sebenarnya tidak terlalu mengesankan.
- Every day is chest and biceps day syndrome: Pengangkat yang setiap hari hanya melakukan latihan dada dan bisep, seperti bench press and curl.
- Creepoid-itis: Pria yang berpikir bisa menggoda seseorang di gym, membuat komentar sugestif, atau bertindak sebagai pemangsa seksual.
- Snap city syndrome: Orang/olahragawan yang menggunakan segala cara untuk mengangkat beban yang jelas terlalu berat bagi mereka, dan memberikan tekanan yang berbahaya pada otot dan sistem kerangka mereka.
Cara mengatasinya
Meski ini cukup serius karena terus mewabah, namun kabar baiknya ada cara mudah untuk mengatasi ILS ini. Ya, alih-alih hanya merasa lat Anda besar, Anda bisa mewujudkannya dengan melatihnya dengan baik.
Melatih otot lat memang penting karena memiliki lat yang besar akan memberikan V shape tubuh yang sempurna. Anda bisa melakukan gerakan barbell pullover, lat pull down, dan beberapa latihan lainnya yang dapat merangsang pertumbuhan otot lat Anda.
Baca juga: Manakah yang lebih baik? Reverse grip vs wide grip lat pulldown?
Selain itu, untuk mencegah ILS Anda perlu belajar menerima diri sendiri dan berhenti bertindak seolah-olah Anda adalah orang lain. Nikmati proses Anda dan percayalah pada hasil bukan membayangkan yang tidak nyata.