Binaragawan sekaligus powerlifter transgender Janae Marie Kroc, mengungkapkan akan berlaga di IFBB divisi pria setelah lama vakum dari perjalanan kompetitifnya. Reaksi ini mengundang banyak komentar dari berbagai kalangan pecinta fitness, termasuk juara Mr. Olympia 7 kali, Phil Heath.
Perjalanan Karier Janae Kroc
Janae dilahirkan sebagai pria dengan nama Matthew Raymond dan berkompetisi sebagai binaragawan serta powerlifter dengan nama Matthew Kroc. Ia tertarik mengangkat beban sejak bergabung menjadi seorang marinir. Sejak saat itu, kariernya di dunia olahraga cukup cemerlang dengan membawa pulang banyak gelar kemenangan di ajang ternama.
Tahun 2006, saat bersaing sebagai Matt, ia dinobatkan sebagai Juara Kelas Menengah Arnold Classic WPO Powerlifting. Kemudian tahun 2019, di UPA Powerlifting Nationals, ia berhasil mencapai total angkatan 2.551 pon (bench 738 pon, deadlift 810 pon, dan squat 1.003 pon), yang menjadi rekor dunia kelas berat 220 pon pada saat itu.
Namun tahun 2015, kariernya terhenti karena ia memutuskan untuk menjadi seorang transgender, tidak lama setelah video outing-nya viral, hingga diketahui banyak orang. Ia memutuskan untuk bersembunyi dari masyarakat dengan tetap mengangkat beban.
Dikutip dari muscleandfitness.com, dalam wawancaranya Janae mengatakan, “saya ingat saat berusia lima, enam tahun dan sudah merasakan perasaan ingin menjadi perempuan,” kata Janae. “Saya akan melamun tentang menjadi seorang gadis. Saya akan melakukan hal-hal yang biasa saya lakukan, tetapi melakukannya sebagai seorang gadis. Ada banyak rasa malu. Saya tidak tahu mengapa saya merasa seperti itu.”
Dan semenjak transisinya diumumkan kepada publik, Janae belum berkompetisi di acara apa pun, hingga akhirnya saat kembali muncul dan berkompetisi di International Association of Trans Bodybuilder and Powerlifter (IATBP) tahun 2023. Belakangan, pria berusia 51 tahun ini mengumumkan bahwa dirinya akan berkompetisi di IFBB divisi pria untuk meraih pro card.
Meski ia menggunakan kata ganti perempuan, Janae mengidentifikasi dirinya sebagai gender fluid—yang berati identitas gendernya tidak tetap. Itulah mengapa ia memutuskan untuk tetap berlaga di divisi pria demi meraih mimpinya secara serius.
Namun meski memilih divisi pria, ia tidak akan mengubah cara pandang terhadap dirinya sendiri, karena ia mencintai apa yang ia lakukan. Bahkan tahun 2017, Janae ikut serta dalam pembuatan film dokumenter berjudul Transformer yang berisi perjalanannya sebagai trans woman. Ia juga kerap membagikan perkembangannya di akun Instagram pribadinya janaemariekroc.
Tanggapan Dari Dunia Binaraga
Salah satu tanggapan menarik datang dari juara Mr. Olympia 7 kali, Phil Heath. Dalam wawancaranya dengan fitnessvolt, Heath mengemukakan pendapatnya tentang Janae yang ingin berlaga di divisi pria untuk meraih pro card.
Dikutip dari fitnessvolt.com, menurut Heath, atlet transgender harus bersaing di liganya masing-masing.
“Saya pikir mereka seharusnya memiliki liga sendiri. Jangan membuatnya terlalu membingungkan. Menurutku, aku tidak peduli. Jalani hidupmu. Ini adalah hal-hal yang saya inginkan – saya ingin semua orang menjalani hidup mereka tanpa masalah.”
Heath juga menambahkan, jika dia seorang transgender, dia seharusnya bersaing dengan atlet transgender lainnya. Karena itulah cara yang adil.