Oleh Fikry Hizbullah
Kanker Limfoma atau biasa dikenal dengan kanker kelenjar getah bening adalah sejenis kanker pada sistem limfatik yang tumbuh akibat terjadinya perubahan sel limfosit yang sebelumnya normal menjadi abnormal dan ganas.
Limfosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limpa, sum-sum tulang, darah maupun organ lainnya. Setiap tanggal 15 September diperingati sebagai hari peduli limfoma sedunia.
Peringatan ini pertama kali dicetuskan oleh organisasi non-profit, Lymphoma Coalition (LC) dan diperingati pertama kali pada tahun 2004, sedangkan di Indonesia diperingati pertama kali pada 2005.
Dalam fact sheet yang Reps-Id terima dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI), sekitar satu juta orang di dunia menderita limfoma dan sekitar seribu orang didiagnosis menderita limfoma setiap harinya. Menurut data Globalcom (IARC) tahun 2012, Limfoma merupakan salah satu dari sepuluh penyakit kanker terbanyak di dunia pada tahun 2012.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, penderita limfoma di Indonesia sebanyak 14.905 orang. Yogyakarta merupakan daerah dengan prevalensi tertinggi sebesar 0.25% sementara provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak, yakni 2.728 orang.
Gejala umum yang biasanya terjadi pada penderita limfoma antara lain, pembengkakan pada kelenjar getah bening yang biasanya terjadi pada leher, ketiak dan lipatan paha; demam; penurunan berat badan; hilang selera makan; mudah lelah dan kurang energi; sesak nafas dan batuk; gatal-gatal di seluruh tubuh; pembesaran amandel dan sakit kepala.
Ada beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit ini, di antaranya dengan melakukan lymph node biopsy, tes darah, bone marrow test, imaging (x-ray, CT scan, MRI scan, Tomografi). Adapun cara pengobatan kanker limfoma antara lain melalui kemoterapi, radioterapi dan terapi biologis.