Haruskah wanita (juga) menggunakan creatine? Lalu, apakah keuntunganya bagi wanita? Serta, berapa banyak yang harus dikonsumsi?, dan jenis apakah yang paling baik (bagi mereka)? Itulah kumpulan pertanyaan dan keraguan yang beredar dikalangan wanita pecinta fitness dalam upaya mereka meningkatkan performa saat nge-gym. Jadi seperti apakah sebaiknya? Berikut ulasannya.
Creatine adalah suplemen yang paling umum digunakan dalam usaha membangunan otot. Bahkan creatine adalah jenis suplemen yang paling banyak dicoba oleh para pecinta fitness, dan sekaligus sebagai suplemen yang paling terbukti dalam coba-coba tersebut. Rosie Chee seorang duta kebugaraan dan natural athlete yang telah memenangkan beberapa kejuaraan balap sepeda (track dan road), percaya bahwa creatine adalah suplemen pokok bagaikan gudang senjata yang siap menyuplai amunisi bagi mereka yang sering melakukan anaerobic atau resistance training.
Walupun besar manfaatnya dalam urusan membangun otot, namun tetap saja banyak individu yang mempertanyakan soal penggunaan creatine secara umum, terutama bagi mereka para pemula dan calon atau pengguna creatine untuk kali pertama. Berikut adalah tujuh kompilasi daftar pertanyaan yang paling sering ditanyakan mengenai penggunaan creatine.
Creatine for Women – 7 Common Questions
#1 What type of creatine should I use?
Ada begitu banyak jenis creatine dipasaran sehingga menimbulkan sebuah kebingungan dalam mengambil keputusan untuk memilihnya. Misalkan, kita baru pertama kali ataupun baru ingin memulai menggunakan creatine sebaiknya cobalah dan fokus menggunakan creatine monohydrate.
Jika anda mulai mencoba dengan kreatin, cobalah fokus (gunakan) kreatin monohidrat, (yang merupakan) paling banyak di pakai (coba) dan terbukti dari tipe2 kreatin (lainya), dan gunakanlah produk kreatin murni, sebagai lawan dari produk yang menyertakan kreatin didalamnya dan kandungan lainnya.
Dari keseluruhan jenis creatine yang ada dipasaran, monohydrate-lah jenis yang paling sering dikonsumsi (dicoba) dan terbukti manfaatnya. Untuk pertama juga sebaiknya gunakan produk creatine dengan kandungan murni. Artinya produk tersebut benar-benar hanya mengandung creatine tidak ada komposisi kandungan lain di dalamnya.
#2 How long should I cycle creatine?
Siklus penggunaan creatine tergantung dari pilihan masing-masing pribadi. Sebagian individu biasanya mengkonsumsi creatine antara 2-3 bulan setelah itu berhenti sementara selama sebulan. Namun ada pula yang mengkonsumsinya sepanjang waktu tanpa jeda, salah satunya adalah Rosie Chee. Ia baru berhenti mengkonsumsi creatine saat stok yang dimilikinya habis. Dengan siklus yang sedemikian Rosie Chee tidak pernah absen menggondol tropi dalam setiap kejuaraan balap sepeda.
Jika kita memutuskan menggunakan cycle dalam mengkonsumsi creatine, hal utama yang harus diperhatikan adalah pastikan otot untuk siap berhadapan dengan pengkonsumsian creatine pada level-level penggunaan tertentu. Sebab jika jeda penggunaan creatine dalam kurun waktu dan pada level pengkonsumsian tertentu, maka untuk kembali menggunakannya dosisnya haruslah dibuat kembali normal agar otot tidak terjadi kebingungan pada otot.
#3 Is creatine loading necessary?
Loading creatine tidak diperlukan dalam pengkonsumsian creatine. Seperti halnya cycling creatine, loading creatine pun tergantung dari keinginan masing-masing individu. Jika mereka percaya dengan melakukan loading dapat membantu kualitas latihannya, maka sah-sah saja hal tersebut dilakukan. Tujuan dari loading creatine adalah untuk memaksimalkan ambang batas kerja creatine pada otot agar lebih cepat. Biasanya dilakukan dengan meninggikan dosisnya hingga 20 gram creatine setiap harinya selama lima hari berturut-turut. Namun, cukup dengan menggunakan 5 gram creatine setiap harinya selama tiga minggu tanpa henti, maka akan mencapai hasil yang sama.
#4 How much creatine do I need?
Ketika creatine dalam otot sudah mencapai ambang batas (kecukupan), (maka) mengkonsumsi 2-3 gram per/hari sudalah cukup untuk menjaganya untuk tetap optimal. Kita sering disarankan untuk mengkonsumsi creatine 5 gram seharinya, baik itu oleh personal trainer ataupun dari tulisan dalam label kemasan. Saran tersebut sangat baik selama creatine yang masuk dalam tubuh benar-benar dibutuhkan. Namun jika jumlah yang masuk melebihi kebutuhan otot, maka dengan sendirinya kelebihan tersebut akan dibuang karena tidak diperlukan. Jadi tidak ada gunanya menggunakan creatine dalam jumlah yang berlebihan dari jumlah kebutuhan.
#5 When should I use creatine?
Creatine bisa ataupun disarankan untuk dikonsumsi setiap hari atau disesuaikan dengan kebutuhan latihan. Jika kita sudah mampu menakar atau menghitung kebutuhan akan creatine, maka urusan kapan waktu yang tepat mengkonsumsinya otomatis terjawab.
Takaran atau porsi penggunaan creatine tergantung dari seberapa tinggi intensitas latihan. Ada beberapa orang yang mengkonsumsi sebelum latihan saja, atau sesudah latihan saja, atau malah keduanya sebelum dan sesudah latihan. Sebaiknya konsumsi creatine 60 menit sebelum latihan, dan segeralah konsumsi creatine sesaat setelah menyelesaikan latihan, jika kita ingin merasakan efek terbaiknya…
#6 Do I use creatine on non-training days?
Bisa saja dan malahan dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi creatine walau disaat libur latihan. Sebab penggunaan creatine di luar jadwal latihan sangat membantu dalam menjaga penyerapan pada otot. Usahakan dikonsumsi diawal pagi sebelum melakukan banyak aktivitas, kira-kira 2-3 gram sudah cukup memadai.
#7 Will using creatine make me bigger, faster, stronger?
Creatine hanyalah sumber energi buatan yang nantinya memudahkan kita dalam proses berlatih. Artinya tidak secara langsung membuat kita tampak lebih besar, lebih cepat, ataupun lebih kuat setelah mengkonsumsinya. Paling tidak creatine dapat membantu dalam pencapaian faktor-faktor tersebut asalkan mendapat dukungan dari nutrisi dan latihan yang kita lakukan sesuai target. (Dillah/dari berbagai sumber)