Whey protein adalah suplemen protein paling populer dalam dunia olahraga otot. Anda yang sedang membaca artikel ini juga pasti mengonsumsinya sebelum, saat, dan setelah latihan untuk memaksimalkan hipertrofi, kekuatan, serta mempercepat pemulihan.
Namun tahukah Anda bahwasanya 65-75% populasi di dunia mengalami intoleransi laktosa atau berkurangnya kemampuan mencerna laktosa?
Dengan semakin banyaknya kasus tersebut, produk bubuk protein nabati mulai marak beredar di pasaran. Ini diperkuat dengan populernya gaya hidup veganisme yang mulai dianut oleh masyarakat, karena dipercaya dapat memperpanjang usia dan mencegah berbagai jenis penyakit.
Tapi, apakah suplemen protein nabati lebih baik daripada konsumsi whey protein, baik untuk tujuan kesehatan ataupun pembentukan otot? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Jenis Bubuk Protein Nabati
Tujuan utama suplemen protein nabati diciptakan adalah untuk mereka yang mengalami intoleransi protein hewani. Jadi meski Anda alergi susu, Anda tetap bisa melanjutkan progres Anda membangun otot. Ada beberapa jenis bubuk protein nabati yang dapat Anda pilih, seperti protein kacang-kacangan, biji rami, kedelai, dan beras merah.
Protein Kacang Polong
Salah satu bubuk protein nabati paling populer yang banyak dikonsumsi oleh para pecinta gaya hidup vegan adalah, protein kacang polong. Selain mudah larut dalam air, protein kacang polong juga memiliki profil asam amino yang baik. Hanya saja teksturnya berpasir.
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Clinical Review in Allergy & Immunology menyimpulkan bahwa isolat protein kacang polong dapat ditoleransi dengan baik oleh kebanyakan orang yang alergi makanan terhadap susu, ikan, telur, gandum, kacang tanah, dan kacang pohon.
Protein Biji Rami
Keunggulan dari bubuk protein biji rami adalah, selain bergizi, mereka mengandung lemak dan serat sehat. Biji rami juga mengandung sembilan asam amino esensial, meski persentase proteinnya lebih rendah dibanding jenis protein berbasis tanaman lainnya.
Protein Kedelai
Selain kacang polong, pilihan bubuk protein lainnya adalah kedelai. Isolat protein kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati terbaik dan menjadi makanan pokok sebagian besar pola makan vegan karena rasanya yang netral. Namun, sayangnya mereka termasuk dalam alergen yang umum dan beberapa orang mungkin kesulitan mencerna jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Protein Beras Merah
Protein beras merah adalah salah satu sumber makanan yang paling mudah diakses. Karena beras dan kacang polong merupakan protein yang tidak lengkap, keduanya sering dicampur bersama, atau dengan kedelai, rami, dan sumber nabati lainnya untuk menyeimbangkan profil nutrisinya. Bubuk protein ini memiliki rasa yang ringan sehingga cocok untuk berbagai resep.
Manfaat Konsumsi Bubuk Protein Nabati
Membangun Otot dan Kekuatan
Sama seperti bubuk protein Whey, bubuk protein nabati juga memberikan hasil hipertrofik dan pingkatan yang baik saat dikonsumsi. Sebuah studi menemukan bahwa protein Whey dan protein kacang polong menghasilkan hasil yang serupa dalam pengukuran komposisi tubuh, ketebalan otot, produksi kekuatan, kinerja, dan kekuatan setelah delapan minggu pelatihan fungsional intensitas tinggi.
Dicerna Lebih Baik
Beberapa efek samping konsumsi terlalu banyak Whey pada orang intoleran laktosa adalah kembung dan diare. Namun bubuk protein berbasis tanaman secara alami mengandung enzim pencernaan tambahan yang membuatnya lebih ramah perut, sehingga tidak mengganggu pencernaan.
Lebih Banyak Kandungan Mikronutrien
Sebagian besar protein vegan mengandung zat gizi mikro seperti vitamin, mineral, dan serat, yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan. Kebanyakan suplemen hewani tidak memiliki manfaat ini.
Efektifkah Untuk Membangun Otot?
Pada dasarnya atlet binaraga mengonsumsi Whey untuk melengkapi kebutuhan protein harian yang sangat tinggi. Namun, mampukah bubuk protein nabati menggantikan peran Whey yang telah lama digunakan dalam membangun otot?
Beberapa alasan mengapa orang lebih memilih protein hewani dibanding nabati yakni:
Tidak Lebih Lengkap Dari Protein Hewani
Salah satu penyebab orang cenderung memilih Whey adalah karena bubuk protein nabati dianggap tidak lengkap dari segi kandungan asam amino. Namun fakta yang perlu Anda ketahui adalah, bahwasanya produk ini tidak selalu dibuat dari bahan tunggal. Kebanyakan suplemen vegan mengandung banyak bahan untuk memastikan bahwa profil asam amino mereka lengkap.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa suplementasi protein nabati secara signifikan meningkatkan massa dan kekuatan otot rangka dibandingkan dengan tanpa suplementasi. Efeknya lebih signifikan pada orang yang sudah melakukan pelatihan ketahanan.
Produk Kedelai Bisa Mempengaruhi Hormon Testosteron
Salah satu alasan mengapa orang-orang memilih untuk melewatkan bubuk protein kedelai adalah, karena kedelai mengandung zat tertentu yang dapat meningkatkan hormon estrogen. Hal ini dapat mempengaruhi kadar testosteron pada pria, yang mana berefek pada pertumbuhan otot.
Nyatanya, jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, hal tersebut tidak akan terjadi. Bahkan beberapa penelitian juga membuktikan hal ini.
Anda Harus Konsumsi Lebih Banyak Protein Nabati Dibandingkan Dengan Hewani
Pernyataan ini mungkin ada benarnya. Kandungan protein nabati mungkin lebih sedikit dari protein hewani. Namun, perbedaannya sangat kecil. Selama bubuk protein tersebut mengandung asam amino yang lengkap dan cukup protein (pilihlah yang kandungan proteinnya paling sedikit 20 gram), hasilnya tidak akan jauh berbeda.