Obesitas menjadi pembahasan yang banyak diminati belakangan ini. Selain karena munculnya beberapa kasus gangguan kesehatan yang disebabkan karena kelebihan berat badan, kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat semakin tinggi.
Namun, masih banyak yang menganggap bahwa obesitas terjadi berdasarkan faktor makanan saja. Padahal tidak hanya itu. Beberapa faktor seperti fisik, genetik, serta psikologis juga memiliki peran untuk memicu terjadinya hal ini. Bahkan banyak yang menganggap bahwa obesitas merupakan suatu penyakit.
Lantas benarkah demikian? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Bagaimana seseorang dianggap mengalami obesitas?
Banyak orang mengalami kelebihan berat badan, namun tidak semuanya disebut obesitas. Jadi bagaimana cara menentukan apakah kelebihan berat badan Anda telah mencapai obesitas?
Ada dua cara yang dipakai dokter untuk mengetahuinya, yakni:
Menggunakan indeks massa tubuh (BMI)
Perhitungan ini menggunakan rumus berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat.
Misal, seseorang dengan tinggi 170 cm dan berat 68 kg, maka ia memiliki BMI 23,5. Jika hasil BMI di atas 30, itu pertanda Anda telah mengalami obesitas. Selain itu ada 3 kelas obesitas berdasarkan BMI, yakni:
- Obesitas kelas I: BMI 30 hingga 34,9
- Obesitas kelas ll (obesitas serius): BMI 35 hingga 39,9
- Obesitas kelas lll (obesitas berat): BMI 40 ke atas.
Anda juga dapat menggunakan kalkulator online untuk menghitung BMI Anda untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Namun meski ini akurat, pada kondisi tertentu, perhitungan BMI tidak bekerja, seperti salah satunya pada atlet binaraga dengan massa otot yang besar.
Menggunakan lingkar pinggang
Memiliki lemak perut yang lebih besar dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya dapat menyebabkan risiko komplikasi kesehatan yang lebih besar.
Pada mereka yang memiliki tingkat BMI kelebihan berat badan, namun belum obesitas, memiliki lingkar pinggang besar membuat mereka dianggap memiliki obesitas sentral.
Untuk mengetahui apakah Anda mengalami obesitas, Anda dapat mengukur pinggang Anda tepat di atas tulang pinggul. Menurut CDC, seseorang mengalami kondisi terkait obesitas ketika lingkar pinggangnya lebih dari 40 inci untuk pria dan 35 inci untuk wanita yang tidak hamil.
Apakah obesitas adalah penyakit?
Pada tahun 2008, komisi ahli The Obesity Society mencoba mendefinisikan obesitas sebagai penyakit. Namun mereka menyimpulkan bahwa istilah itu terlalu rumit. Karena tidak seperti pengukuran ilmiah yang memiliki persamaan dan angka di belakangnya, “penyakit” tidak dapat memiliki banyak definisi langsung.
Pada tahun 2013, anggota House of Delegates American Medical Association (AMA) memberikan suara pada konferensi tahunan mereka untuk mendefinisikan obesitas sebagai penyakit. Namun keputusan ini agak kontroversial karena bertentangan dengan rekomendasi Dewan Sains dan Kesehatan Masyarakat AMA.
Keputusan AMA memicu perdebatan lanjutan tentang kompleksitas obesitas, termasuk cara paling efektif untuk mengobatinya.
Alasan obesitas dianggap sebagai penyakit
Penelitian bertahun-tahun telah mengarahkan para dokter untuk menyimpulkan bahwa obesitas adalah kondisi kesehatan yang lebih dari sekedar konsep “kalori masuk, kalori keluar”.
Misalnya, dokter telah menemukan beberapa gen dapat meningkatkan tingkat rasa lapar seseorang yang membuat mereka makan lebih banyak. Hal ini dapat berkontribusi pada obesitas.
Selain itu, penyakit atau kelainan medis lainnya dapat menyebabkan seseorang bertambah berat badan, contohnya hipotiroidisme, penyakit cushing, serta sindrom ovarium polikistik. Efek obat tertentu juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, seperti antidepresan.
Terakhir, faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi terjadinya obesitas adalah tingkat metabolisme dasar seseorang dan faktor kesehatan lainnya.
Alasan obesitas tidak dianggap penyakit
Faktanya tidak semua ahli medis setuju dengan AMA. Beberapa alasannya antara lain:
- Tidak ada cara yang jelas untuk mengukur obesitas karena BMI tidak berlaku untuk semua orang, seperti atlet binaraga, angkat besi, dan dokter tidak selalu dapat menggunakan BMI untuk menentukan obesitas.
- Obesitas tidak selalu mencerminkan kondisi kesehatan yang buruk. Meski menjadi faktor risiko munculnya kondisi medis lainnya, namun tidak ada jaminan bahwa orang tersebut akan mengalami gangguan kesehatan.
- Beberapa dokter tidak suka menyebut obesitas sebagai penyakit karena obesitas tidak selalu menimbulkan efek kesehatan yang negatif.
- Beberapa faktor yang mempengaruhi obesitas, beberapa di antaranya tidak dapat dikendalikan.
- Mendefinisikan obesitas sebagai penyakit dapat meningkatkan diskriminasi bagi mereka yang obesitas.