Banyak mitos mengatakan kalau buah tiin atau bahasa latinnya “Ficus carica” merupakan buah surgawi. Sedangkan menurut sejarah dikatakan asal buah tiin berawal dari Negara Arab dan sudah ada semenjak 4000 tahun sebelum masehi. Saat ini pohon tiin telah banyak tumbuh dan dibudidayakan di negara-negara Timur Tengah, daerah Mediterania bahkan di negeri kita tercinta Indonesia.
Buah ara atau di kenal juga dengan sebutan buah Fig merupakan sumber potasium tinggi yang dapat mengkontrol tekanan darah dalam tubuh kita. Karena di dalamnya terdapat kan- dungan kalium sehingga fig juga berguna untuk menurunkan tekanan darah. Dapat dibayangkan, dalam enam buah fig segar ternyata dapat memenuhi 20% dari kebutuhan kalium harian pada tubuh kita. Kalium yang tersimpan dalam buah ini dua kali lebih banyak dari yang ada di dalam satu buah pisang besar.
Buah Mentah dan Matang Sama Lezatnya
Buah tiin muda biasanya berwarna kehijauan, seiring dengan matangnya buah, warna kulit akan berubah pula menjadi ungu kehitaman. Banyak kalangan yang mengkonsumsi buah fig yang masih muda sebagai olahan untuk sayur, dimasak dengan campuran aneka da- ging atau campuran selada. Jika buah mulai masak dan matang rasanya sangatlah lezat dan dapat dikonsumsi sebagai buah meja. Di Timur Tengah maupun di daerah Eropa, buah tiin atau yang lebih di kenal dengan naman buah fig masih termasuk buah mewah dan sangat mahal. Pada jaman dulunya penikmat buah ini hanya dikonsumsi oleh kalangan bangsawan saja atau di sajikan pada acara-acara istimewa.
Seiring dengan perkembangan jaman dengan majunya teknologi pertanian saat ini, kini buah surga ini makin mudah didapat dan dengan harga yang lebih terjangkau. Jika kita perhatikan sepintas lalu, buah ini memiliki rasa dan aroma yang mirip dengan jambu biji. Tekstur buahnya empuk, ra- sanya agak keset, manisnya sedang, sedikit mengandung air dan berbiji banyak. Jika kita mengunyahnya, akan timbul sensasi tersendiri dikarenakan biji-biji kecilnya yang tergigit. Buah tiin juga sangat lezat disajikan sebagai minuman juice, atau untuk campuran pudding, isi cake, manisan kering atau dikalengkan dalam sirup gula. Tingginya kandungan pectin, menjadikan buah ini sangat cocok dijadikan sebagai bahan baku selai, jelly, jam, maupun marmalade dengan rasa lezat dan keharuman semerbak.
Gizi yang terkandung dan Manfaatnya
Penelitian yang dilakukan di California Fig Nutritional Information, di temukan bahwa buah tiin mengandung serat (dietary fiber) yang sangat tinggi. Diperkirakan setiap 100 gr buah tiin kering terkandung 12.2 g serat sedangkan pada appel hanya 2.0g dan pada buah jeruk 1.9g. Banyak Pakar kesehatan yang sangat menganjurkan untuk mengkonsumsi buah ini secara teratur. Karena selain dapat membantu membersihkan racun di dalam tubuh, serat yang terkandung juga mampu mencegah kanker kolon dan penyakit degeneratif lainnya.
Hasil Riset pada Universitas Rutgers di New Jersey mengatakan hal yang berbeda. Penelitiannya membuktikan bahwa di dalam buah tiin ini mengandung anti oksidan yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker. Tiin juga disinyalir mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan bagi kesehatan, antara lain omega-3 dan omega-6. Karena lemak ini terbukti berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner. Kelebihan lain pada buah tiin iyalah rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolesterol sehingga sangat cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes mellitus.
Keistimewaan buah surga ini tidak berhenti sampai di sini saja. Beragam vitamin dan mineral yang bermanfaat terkandung di dalamnya. Setiap 100g buah tiin mengandung vitamin A sebanyak 9.76 IU, vitamin C, 0.68 mg, kalsium, 133.0 mg dan zat besi, 3.07mg. Vitamin dan mineral ini sangat diperlukan tubuh untuk menjaga dan memelihara kesehatan organ tubuh kita. Sungguh sesuai dengan julukannya “Si Buah Surga”.
Tips memilih:
Buah fig/tiin/ara yang sudah matang biasanya sedikit retak-retak dan mengeluarkan cairan manis. Santaplah buah fig yang permukaan luarnya tampak kering tapi terasa berat di tangan. Nah selamat berburu buah Surga.
One Response
Artikel yang menarik dan bermanfaat. Salah satu dosen dari Universitas Airlangga, Indonesia telah melakukan penelitian tentang manfaat ekstrak buah ara yang ternyata berpotensi sebagi anti-HIV. Untuk artikel lebih lengkapnya akan saya bagikan link artikel di bawah ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
http://news.unair.ac.id/2020/04/09/potensi-ekstrak-pohon-ara-sebagai-anti-hiv/
Sekian dan Terima Kasih