
Melihat tubuh berotot para aktor yang memerankan super hero, seperti Chris Hemsworth saat menjadi Thor, membuat banyak orang terinspirasi, terutama kaum pria yang ingin lebih percaya diri dan terlihat macho. Hal ini mendorong orang-orang datang ke gym untuk membangun otot.
Namun apakah tujuan ini realistis?
Faktanya untuk mencapai tubuh layaknya Thor yang diperankan oleh Chris Hemsworth, Anda perlu meningkatkan asupan kalori dan berolahraga secara ekstrem. Sehingga banyak yang kesulitan, hingga menyebabkan salah satu gangguan yang kerap di alami binaraga, bigorexia.
Bagaimana gejalanya dan apakah ini berbahaya? Berikut Reps ulas untuk Anda.
Apa itu bigorexia?
Bigorexia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang terus menerus terobsesi atau khawatir karena terlalu kurus, tidak ada perkembangan, serta kekurangan berat badan. Mereka merasa tidak percaya diri dan terus menerus bercermin saat latihan untuk melihat apakah sudah ada perubahan di tubuh mereka. Gangguan ini termasuk dalam salah satu dismorfia tubuh.
Pengidap gangguan ini akan bereaksi berlebihan saat di gym, mulai dari latihan berjam-jam untuk meningkatkan kemajuan dalam membangun otot, membeli banyak suplemen, melakukan diet ketat, hingga bereksperimen dengan zat-zat ilegal. Tidak heran pengidap gangguan ini juga mengalami gangguan makan.
Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa 29 persen laki-laki dengan bigorexia memiliki riwayat gangguan kecemasan dan 59 persen lainnya menunjukkan beberapa bentuk gangguan mood.
Apakah kondisi ini berbahaya?
Meskipun kelihatan sepele, nyatanya bigorexia merupakan salah satu masalah yang tidak bisa diremehkan. Seseorang mungkin bisa saja meraih tubuh seperti Thor atau Captain America. Namun untuk mendapatkannya Anda butuh jam terbang yang tinggi dan tentu saja olahraga dan diet yang ekstrem.
Mengejar tubuh yang ideal yang ekstrem mirip dengan orang yang melakukan lari ultra-maraton. Mereka mungkin bisa membuktikan bahwa mereka bisa melakukannya. Namun ada titik di mana mereka tidak lagi mengejar tujuan kebugaran atau kesehatan.
Contohnya adalah, Anda berlatih selama 45 menit hingga 1 jam setiap sesi latihan. Namun karena Anda merasa sanggup, Anda memaksa tubuh Anda untuk berlatih selama 2 jam. Hasilnya bukan bertambahnya massa otot, melainkan kelelahan otot atau overtraining yang justru mengorbankan kesehatan Anda, termasuk tulang dan sendi.
Untuk itu, jika Anda merasa obsesi Anda berlebihan saat membangun otot, segera ubah mindset Anda untuk mencapai tujuan yang sehat. Jika kondisi ini semakin memburuk, hubungi dokter untuk mendapatkan terapi tertentu dan pengobatan yang tepat.