Intermittent fasting atau puasa berkala adalah salah satu metode diet yang kerap digunakan untuk mengatasi kelebihan berat badan. Cara ini dinilai lebih efisien dari diet lainnya karena tidak mengharuskan Anda untuk menghitung kalori makanan, ataupun membatasi makanan tertentu.
Dalam puasa berselang Anda dilarang mengonsumsi apa pun, kecuali air, teh, kopi, serta minuman yang tidak mengandung kalori lainnya, selama waktu tertentu. Tetapi Anda boleh konsumsi makanan apa pun ketika sudah tiba waktu makan.
Dalam intermittent fasting, ada beberapa pola yang dibedakan dari lamanya berpuasa, yakni:
Membatasi waktu makan
Puasa dengan membatasi waktu makan mulai dari waktu yang paling mudah hingga yang paling sulit, seperti 12 jam berpuasa sisanya makan, 16 jam berpuasa 8 jam makan, dll.
Pola 5:2
Pola 5:2 adalah pola yang dilakukan dengan 5 hari makan seperti biasa, dan 2 hari sisanya konsumsi 500-600 kalori saja.
Puasa 24 jam
Tidak seperti namanya yang ekstrim, puasa 24 jam tidak membuat Anda tidak konsumsi makanan sama sekali. Tetapi hanya dibatasi 1 porsi makan dalam sehari. Ini biasanya dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu.
Puasa alternatif
Puasa yang dilakukan dua hari sekali.
The Warrior Diet
Konsumsi buah dan sayuran mentah dalam jumlah kecil di siang hari dan makan satu porsi besar di malam harinya.
Melihat pola-pola intermittent fasting yang cukup ekstrim bagi beberapa orang, ada pro dan kontra yang perlu Anda perhatikan sebelum mulai menurunkan berat badan dengan cara ini.
Pro
Menurunkan berat badan dan menyehatkan metabolisme
Sesuai tujuan utamanya, puasa berselang dapat membantu menurunkan berat badan sekaligus menjaga kesehatan metabolisme yang diukur dari tekanan darah, gula darah, serta kadar lemak darah.
Dengan berpuasa, tubuh akan mengalami defisit kalori yang mana dapat memicu penurunan berat badan melalui pembakaran lemak. Cara kerja ini hampir sama dengan diet pembatasan kalori yang kerap diadopsi saat menurunkan berat badan. Untuk mencapainya, Anda dapat menggunakan pola 16:8 atau pola 5:2.
Selain itu, berkurangnya asupan kalori dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan lainnya, yakni menurunnya tekanan darah, menjaga gula darah tetap sehat, proses autofagi, serta kesehatan otak.
Tidak serumit diet pada umumnya
Meski kedengarannya sulit, namun intermittent fasting merupakan cara diet paling mudah yang dapat Anda lakukan karena tidak membebani Anda dengan perhitungan kalori serta pemilihan makanan. Ini sangat menguntungkan Anda karena tidak perlu menghilangkan makanan yang Anda sukai.
Anda juga bisa mengatur waktu puasa dan makan dengan leluasa. Misalnya pada pola 16:8, Anda bisa berpuasa dari jam 8 malam dan makan di jam makan siang hari berikutnya. Secara teknis Anda sudah berpuasa selama 16 jam, tetapi tidak terlalu terasa karena 8 jam merupakan jam tidur Anda.
Dapat dikombinasikan dengan diet lainnya
Puasa berselang dapat dikombinasikan dengan diet lainnya karena tidak terpaku pada jenis makanan tertentu atau pun jumlah kalori. Dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat, tentu hasil penurunan berat badan dan komposisi tubuh akan jauh lebih baik.
Selain itu, Anda juga dapat mengombinasikannya dengan beberapa olahraga, termasuk latihan beban.
Kontra
Sulit bagi sebagian orang
Bagi sebagian orang intermittent fasting adalah cara diet yang membutuhkan konsistensi yang lebih besar. Ini cukup mengekang dan butuh perencanaan ke depan yang lebih matang. Tanpa disiplin dan motivasi yang cukup Anda mungkin akan gagal.
Selain motivasi, beberapa rintangan dalam metode ini adalah kesibukan dan aktivitas Anda sehari-hari. Menahan lapar dengan hanya konsumsi air dan minuman tanpa kalori akan membuat fokus Anda menurun, tubuh terasa lemas, serta sakit kepala. Namun ini biasanya terjadi di awal saat tubuh belum beradaptasi.
Rasa lapar yang mengganggu
Bukan rahasia umum jika berpuasa dapat menyebabkan Anda merasa lapar dan tentu ini sangat mengganggu. Anda akan merasa kelaparan saat tidur, saat beraktivitas, dan sering kali membuat Anda merasa frustasi sehingga ingin berbuka lebih awal.
Namun ketika tubuh mulai menyesuaikan diri, Anda mungkin akan sedikit terbiasa dan tidak terlalu merasa lapar. Butuh waktu untuk mencapai kondisi tersebut, Anda perlu berusaha lebih keras untuk itu.