Deltacron adalah varian baru dari virus COVID-19 yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan dan juga resmi diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian terbaru yang telah terdeteksi di Eropa dan Amerika Serikat ini, mengandung materi genetik dari strain Omicron dan Delta.
Menurut spesialis penyakit menular, jenis virus corona diketahui dapat bergabung kembali satu sama lain, terutama ketika banyak varian yang beredar pada tingkat tinggi. Tetapi peristiwa rekombinan ini dapat mempengaruhi sifat virus, termasuk seberapa menular dan ganasnya virus. Namun semua itu membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Seberapa parah gejala dan penularan virus ini dibandingkan varian sebelumnya? Berikut Reps ulas untuk Anda.
Apa itu Deltacron?
Para ilmuwan yang mengidentifikasi Deltacron mengatakan bahwa varian ini mengandung versi Omicron yang merupakan varian baru, bersama dengan versi Delta yang lebih dulu teridentifikasi.
Mereka berspekulasi bahwa kombinasi materi genetik Delta dan Omicron dapat menghasilkan varian yang meningkatkan infeksi Omicron dan virulensi Delta. Namun hingga saat ini belum ada bukti bahwa peristiwa rekombinasi ini secara signifikan dapat mengubah perilaku virus.
Para ahli juga mengatakan masih terlalu dini untuk mengkhawatirkan Deltacron. Varian ini masih sulit ditemukan dan belum menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Juga tidak ada data yang menunjukkan bahwa ini dapat menyebar dengan mudah seperti varian terdahulu.
Namun karena kasus yang ditemukan masih sangat langka, butuh waktu untuk mengetahui apakah Deltacron akan memicu gelombang baru.