
Smoothie adalah salah satu olahan makanan yang lezat dan mudah dikonsumsi. Anda dapat mencampurkan berbagai jenis buah dan sayur dengan berbagai bahan lainnya, kemudian memblendernya menjadi jus dan menjadikannya minuman yang kaya nutrisi.
Seorang ahli gizi bernama Drew Sgoutas menciptakan sebuah diet untuk kliennya yang ingin menurunkan berat badan. Diet ini disebut Diet Smoothie 21 Hari, dan dipercaya dapat menurunkan berat badan lebih sehat, serta mempertahankannya jangka panjang.
Namun meski kelihatannya sederhana, apakah mengonsumsi makanan dengan cara seperti ini aman jika dilakukan jangka panjang? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Tentang Diet Smoothie 21 Hari
Diet smoothies 21 merupakan salah satu rencana penurunan berat badan yang diklaim oleh penciptanya dapat melatih tubuh untuk menginginkan makanan yang lebih sehat dari pada gula.
Pola makan ini menekankan konsumsi lebih banyak buah dan sayur, alih-alih makanan olahan. Selain itu, pencipta diet ini juga menegaskan bahwa diet ini sehat dan bukan hanya membantu menurunkan berat badan jangka pendek.
Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa setiap diet yang menjanjikan hasil penurunan berat badan yang cepat, dianggap sebagai fad diet.
Untuk menentukan apa saja yang harus dikonsumsi, Anda harus memiliki panduan dalam bentuk e-book yang berisi resep smoothie, tips makan dan camilan, serta daftar belanja.
Prinsipnya adalah mengganti dua kali makan setiap hari dengan konsumsi smoothie, namun tetap boleh makan satu kali makanan biasa dan dua camilan setiap harinya.
Apa Yang Harus Dikonsumsi
Untuk melakukan diet ini, Anda harus mengganti dua sesi makan, biasanya sarapan dan makan siang, dengan smoothie setiap hari. Anda juga dapat mengonsumsi satu kalo makanan rendah kalori dan dua kali camilan rendah kalori.
Dalam diet ini ada pilihan untuk memulai detoksifikasi selama 3 hari. Caranya adalah dengan mengganti waktu makan Anda sehari tiga kali dengan hanya mengonsumsi smoothie dan hanya konsumsi dua camilan rendah kalori
Untuk menghindari rasa bosan, Anda dapat memvariasikan smoothie Anda dengan berbagai jenis sayur dan buah, serta sumber protein dan lemak yang sehat.
Manfaat dan Kekurangan Diet Ini
Setiap pola diet tertentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Beberapa manfaat sehat melakukan diet smoothie 21 hari adalah:
- Membantu menurunkan berat badan karena sifatnya yang rendah kalori. Dengan konsumsi smoothie yang rendah kalori, otomatis defisit kalori akan terjadi, sehingga pembakaran lemak akan terjadi yang berefek pada penurunan berat badan.
- Sebagai salah satu cara detoksifikasi, yakni dengan mengonsumsi smoothie sebagai ganti makanan utama dan konsumsi dua camilan rendah kalori. Meski begitu belum ada penelitian yang membuktikan cara ini.
- Mengurangi keinginan untuk konsumsi makanan manis, terutama gula, karena konsumsi lebih banyak buah dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Namun buah utuh lebih efektif karena kandungan seratnya masih utuh.
- Membantu Anda konsumsi lebih banyak buah dan sayur, sehingga kebutuhan makronutrien juga terpenuhi.
- Lebih mudah dilakukan, karena pedoman diet telah tersedia dan Anda tidak perlu terlalu banyak konsumsi makanan. Semua telah dicampur menjadi satu dalam satu gelas
Namun meski kelihatannya sehat, ada beberapa efek samping yang perlu Anda hadapi, di antaranya:
- Anda mungkin saja konsumsi terlalu banyak kalori dalam satu gelas smoothie, terutama jika Anda memasukkan bahan yang tidak terukur.
- Gula darah akan meningkat jika Anda konsumsi buah secara berlebihan. Ini disebabkan karena buah-buahan secara alami memiliki kadar gula yang tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah.
- Diet smoothie jangka panjang berisiko membuat Anda mengalami kekurangan nutrisi karena kurangnya asupan protein dan lemak. Sedangkan pedoman USDA menyarankan orang dewasa mengonsumsi 5 ½ ons protein setiap hari dan 10-35% kalori harian dari lemak (berdasarkan diet 2.000 kalori/hari).
- Anda mungkin merasa lebih cepat lapar karena hanya konsumsi minuman saja. Ini karena serat dalam makanan yang telah diblender menjadi smoothie telah hancur, sehingga lebih cepat dicerna. Penelitian menunjukkan bahwa salad buah segar lebih mengenyangkan dibandingkan smoothie buah, meskipun kandungan kalorinya sama.
Jadi Apakah Diet Ini Sehat?
Mengonsumsi smoothie memang menyenangkan, terlebih jika kombinasi bahan-bahannya sesuai dengan selera Anda. Namun mengonsumsinya setiap hari dan jangka panjang tentu tidak dianjurkan, mengingat faktor risiko yang mungkin terjadi pada Anda.
Meski diklaim aman dan efektif untuk menurunkan berat badan, namun tidak ada jaminan apakah pola makan ini mampu mendukung kesehatan Anda dengan baik, karena nutrisi yang tidak seimbang. Konsultasikan terlebih dahulu pada ahli diet Anda, sebelum melakukannya.