Berbicara tentang latihan beban ataupun weight training tidak lepas dari kondisi fisik ataupun stamina yang prima. Fakta yang menarik bahwa seseorang baik dari etnis atau suku bangsa apapun tentunya akan mengalami masa tua atau menua. Metabolisme ataupun kualitas hormon yang dimiliki mereka yang sudah menua tentu tidaklah bisa disamakan ketika masa mudanya. Dengan demikian stamina dan bagian fisik tubuh yang mulai merosot kualitas dan fungsinya sehingga untuk bisa tetap optimal berlatih beban mendapat tantangan.
Namun apakah usia menjadikan seseorang berhenti untuk tidak berlatih ? jawabannya menjadi bercabang antara ia dan tidak. Sebab banyak mereka para fitness mania atau mungkin Reps Mania yang tidak lagi muda namun tetap semangat berlatih, tetapi tidak jarang pula yang membanting setir secara ekstrim 100 % meningglakannya. Dalam edisi kali ini Reps mencoba mendeskripsikan beberapa sebab ataupun hal yang mempengaruhi seseorang “menggantungkan Barbell” ketika situasinya tidak lagi bersahabat dan mendukung. Namun tidak semua hal yang mempengaruhi stop-nya seseorang berlatih, berangkat dari sebuah hal yang negatif. Dalam artian memang orang tersebut tidak bisa lagi berlatih, sebagai contoh lantaran cidera.
Berbicara tentang weight training tentunya identik dengan membesarkan otot dan mengangkat beban, padahal hakikatnya tidak hanya banyak manfaat lain lebih dari hal demikian. Perlu digaris bawahi secara keras bahwa, “latihan beban janganlah pernah dimulai dengan motivasi untuk memiliki badan yang bagus, tetapi lebih kearah memaksimalkan fungsi kualitas otot dan sendi”
Mengapa perlu latihan beban ? karena dengan melakukan latihan beban, fungsi otot akan lebih efektif dan efesien, sedangkan fungsi otot secara umum adalah untuk bergerak, pembakaran kalori dan postur. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa dengan latihan beban fungsi – fungsi otot tadi jadi lebih maksimal. Para ilmuwan juga membuktikan bahwa latihan beban juga membantu mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner, dan membantu mengurangi lemak darah seperti kolestrol.
Prinsip Dasar Pada latihan Beban
Prinsip dasar dari latihan beban adalah perkembangan otot didapatkan melalui rangsangan beban yang berlebihan, kontraksikan kelompok otot tertentu melawan beban yang diangkat. Cara otot dapat berkembang adalah melalui tekanan beban dalam waktu tertentu, “pemulihan” setelah latihan dibantu dengan protein tambahan. Setelah periode waktu tertentu, kekuatan kelompok otot yang mendapatkan tekanan beban tersebut akan meningkat membuat otot Reps Mania semakin berkembang.
Latihan beban secara rutin akan membantu Reps Mania membentuk kelompok otot tertentu yang akan meningkatkan performa pada olahraga pilihan Reps Mania lainnya. Tidak ada yang dapat meningkatkan kualitas permainan tenis Reps Mania tanpa sering berlatih tenis, akan tetapi latihan beban bagian atas akan menunjang permainan Reps Mania; selain itu latihan beban pada kaki akan membantu tendangan Reps Mania saat berenang.
Kapan Sebaiknya Otot Mulai Dilatih
Beberapa pihak ada yang menganjurkan alangkah baiknya latihan beban dilakukan semenjak dini. Fungsinya agar anak tumbuh dengan struktur tulang yang padat, tumbuh dengan kemampuan keseimbangan serta koordinasi yang baik, serta mampu mengoptimalkan fungsi hormon dalam tubuhnya sejak dini. Dengan catatan dilatih sesuai ketentuan yang berlaku untuk mengantisipasi kegagalan ataupun cedera. Namun adapula pihak lain yang menyarankan lebih baik weight training dimulai ketika anak menginjak usia 13-15 tahun. Dengan alasan agar tumbuh kembang anak tidak terhambat karena keseringan mengangkat beban yang berat. Karena diusia tersebut pondasi untuk memulai weight training sudah terbentuk.
Beberapa Alasan Orang Menggantungkan Barbell-nya :
1. CEDERA ATAU SAKIT
Sangat riskan bagi mereka yang memliki keterbatasan lantaran cedera atau mengidap suatu penyakit tertentu yang tidak lagi dianjurkan fitness, untuk tetap bisa berlatih beban secara continue. Seperti penjabaran beberapa diatas bahwa, untuk bisa optimal melakukan latihan beban harus didukung dengan kondisi fisik tubuh yang prima. Bayangkan yang akan terjadi ataupun hal yang bisa diperbuat ketika melakukan bench press namun dengan kondisi cedera otot dada yang sobek. Tentu yang ada di benak Reps Mania adalah tidak akan melakukan latihan tersebut ataupun bisa melakukannya tentu tidak akan maksimal lantaran harus merasakan dan menahan rasa sakit dari efek cedera tersebut.
Walaupun cedera pada hakikatnya bisa disembuhkan, namun proses penyembuhan tersebut terkadang menurunkan intensitas latihan seseorang. Kemudian yang pada akhirnya berpotensi melahirkan rasa jenuh atau bosan, lantaran terlalu lama meninggalkan ruang beban. Terlebih lagi jika mereka yang mendeklarasikan diri sebagai atlet, tentu cedera merupakan tembok besar penghalang yang mengharuskan personal tersebut berhenti bergerak. Dalam hal ini pastinya seorang atlet sudah mulai terjangkit cedera kemungkinan untuk bisa kembali all-out berlatih sangatlah riskan.
2. KESIBUKAN
Alasan lain seseorang meninggalkan atmosfir gym adalah memiliki sebuah rutinitas kesibukan yang semakin tinggi. Kemudian ada pernyataan bahwa, “kini banyak mega gym buka hingga larut malam dan mampu buka jauh lebih awal dibandingkan jam kantor”, di zaman yang menuntut seseorang untuk selalu produktif dengan rentetan intensitas bekerja yang semakin tinggi demi tercapainya tujuan perusahaan yang hakiki, ternyata budaya tersebut menunggu waktu kegiatan pribadi seseorang.
Walaupun kini banyak gym yang buka sangat awal dan tutup paling telat, ternyata masih belum sanggup mewadahi para pekerja yaang mulai terjangkit virus industrial yang tidak lagi dapat kompromi soal waktu. Sistem pasar yang kapitalis memaksa waktu individu bekerja ataupun berusaha demi mendatangkan nilai-nilai rupiah atau “uang” yang berlebihan tanpa lagi melihat atau menimbang waktu. Budaya kerja dengan sistem pasar yang sedemikian, banyak membuat pekerja yang sekedar untuk bernafas sambil makan siang ataupun ibadah zuhur menjadi sangat sulit dan kompleks.
3. JENUH ATAU BOSAN
Sesudah menerjunkan diri untuk menjalani rangkaian latihan beban atau weight training tentunya harus diimbangi dengan pengetahuan atau intelektual seputar fitness. Semakin dalam serta menguasai seluk beluk segmen atau bagian dari weight training, menjadikan pribadi tersebut keanekaragaman bentuk serta program latihan.
Jenuh atau bosan berlatih dapat juga dikaitkan dengan tidak berkembangnya otot tubuh yang diinginkan. Bertahun-tahun berlatih namun perkembangan otot yang dibentuk tidak menunjukkan signifikasi seperti yang diharapkan. Hal tersebut menjadi salah satu “biang kerok” timbulnya rasa jenuh yang selanjutnya diikuti oleh rasa ingin menarik diri alias keluar dari ruang lingkup angkat beban.
4. PRESTASI
Untuk alasan yang satu ini agak sedikit menarik untuk dicermati. Mengapa ? karena baik yang berpretasi ataupun yang selalu urung mendapatkan mendali sama-sama memiliki pilihan terakhir untuk mengakhiri karir nya diangkat beban. Tentunya alasan yang satu ini lebih sering dialami atau dilakukan oleh mereka yang bergelut sebagai atlet. Entah itu atlet binaraga, angkat berat, ataupun angkat besi yang notabene adalah subjek yang banyak menghabiskan waktunya waktunya untuk ber weight training.
Mereka yang terbiasa mendapatkan gelar atau selalu tercatat sebagai yang terbaik, tidak sedikit yang ingin mengakhiri untuk tidak lagi berlatih selagi masih ada dipuncak. Mungkin alasan yang satu ini terdengar agak sedikit ekstrim, namun hal terebut pula adalah realita yang sempat terjadi. Rasa was-was atau khawatir tidak bisa mempertahankan prestasi yang sudah diukir atau bahkan dirasa kesulitan lagi untuk meningkatkan prestasinya, pensiun adalah jalan yang biasa ditempuh. Berharap tetap disegani atau dikenang sebagai mantan juara dalam komunitasnya, ketimbang pensiun ketika prestasinya mulai merosot.
Sedangkan bagi mereka yang tidak kunjung mendapatkan prestasi, biasanya mental dan semangatnya bertahap mulai hancur dan secara perlahan integritasnya semakin menurun. Alhasil secara teratur mundur menarik diri dari setiap ajang kejuaraan, sebelum semakin menambah panjang deretan rekor minim prestasi.
Lalu apa kaitannya dengan judul yang sedang diangkat? kaitannya adalah ketika memutuskan untuk tidak lagi ambil bagian disetiap kejuaraan yang ada, tentu semangat motivasi yang timbul saat berlatih demi menggenggam mahkota juara secara segnifikan pun akan menurun. Bahkan lebih ekstrim dari sekedar hanya penurunan intensitas latihan, atlet tersebut bisa secara bulat meninggalkan kebiasaannya yang pernah membanggakannya. Bagi seorang atlet, semakin jauh dari keterlibatan dalam setiap kompetisi yang ada, maka gairah untuk berlatih pun sudah tidak lagi menggebu-gebu.
Dibawah ini beberapa manfaat ataupun keuntungan bagi mereka yang aktif serta rajin melakukan weigth training.
- Latihan beban menstabilkan tekana darah rendah.
- Latihan beban mengurangi resiko diabetes.
- Latihan beban mengurangi perpindahan gastrointestinal sehingga menurunkan resiko terkenanya kanker usus besar.
- Latihan beban dapat menurunkan tekana darah.
- Latihan beban memperindah bentuk tubuh, sesuai program yang dijalani dengan ketekunan
- Latihan beban meningkatkan fungsi dari sistem imun dalam tubuh.
- Latihan beban menurunkan detak jantung yang beristirahat sehingga kerja jantung semkin efesien.
- Latihan beban meningkatkan keseimbangan dan koordinasi.
- Latihan beban dapat meningkatkan mood.
Namun sebaliknya, jika kebiasaan tersebut tidak dilakukan maka kecendrungan terjadinya penuan dini semakin cepat terjadi seiring menurunnya rangkaian hormon dalam tubuh. Kemudian kualitas persendian serta kepadatan tulangnya pun sangatlah ringkih. Dengan kepadatan tulang yang buruk akan banyak menyulitkan disetiap aktifitas berat yang dilakukan.
Sedangkan bagi mereka yang sempat berlatih serta memiliki otot yang besar, lantaran beberapa hal alasan tersebut diatas otot tersebut pun kembali menciut atau mengecil setelah tidak lagi ada perawatan baik secara latihan ataupun nutrisi. Kemudian lemak yang sebelumnya terbiasa dibakar kini secara bergrilya tumbuh dibawah kulit dan menjadi berkuasa seiring dengan merosotnya masa otot.
Apakah Reps Mania Menginginkan Yang Sedemikian ?