Kecanduan olahraga bukan gangguan mental resmi, namun ini juga bukan hal yang bisa Anda sepelekan. Olahraga kompulsif sering dihubungkan dengan gangguan makan. Dan seperti kasus lainnya, kecanduan melakukan olahraga tertentu memiliki dampak yang negatif, baik dari segi fisik maupun mental.
Apa tanda-tanda Anda mengalami gangguan ini? Dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Tanda-tanda kecanduan olahraga
Anda berolahraga untuk menghukum diri Anda setelah makan sesuatu atau tidak menyukai bagian tubuh tertentu
Tanda terbesar bahwa kebiasaan olahraga Anda sebenarnya tidak sehat adalah, ketika Anda berolahraga terlalu sering dan intens hanya untuk mengimbangi serta menghukum diri sendiri atas asupan makanan yang telah Anda makan, atau karena bagian tubuh tertentu yang Anda anggap berlebihan sehingga harus dilatih secara khusus.
Anda menghabiskan sebagian besar waktu di gym
Jika Anda merasa lebih banyak menghabiskan waktu Anda di gym setiap harinya, kemungkinan Anda mengalami kecanduan olahraga.
Jika tikus gym hanya menghabiskan waktu beberapa jam dalam seminggu di gym, orang yang terobsesi dengan latihan mungkin menghabiskan tiga atau empat jam setiap hari selama seminggu penuh untuk berolahraga di sana. Bahkan dalam beberapa kasus, ada pula yang datang ke gym beberapa kali dalam satu hari.
Anda sering merasa kelelahan
Kebiasaan olahraga yang tidak sehat dan berlebihan sering kali mengakibatkan Anda merasa kelelahan karena terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berolahraga sehingga tubuh tidak mendapatkan pemulihan yang cukup.
Baca juga: 5 hal yang dapat menghambat pemulihan otot.
Anda membatalkan banyak rencana hanya untuk berolahraga
Tidak melewatkan waktu berolahraga memang baik, namun jika Anda terlalu terobsesi pada olahraga sehingga membatalkan banyak rencana untuk melakukannya, mungkin Anda telah kecanduan olahraga.
Orang-orang yang terobsesi dengan gym sering mendapati diri mereka merubah rencana atau aktivitas perencanaan serta keterlibatan sosial. Misalnya menolak pergi makan dengan teman-teman untuk menghabiskan waktu yang lebih lama untuk berolahraga di gym.
Muncul kecemasan dan rasa tidak sehat meski Anda berolahraga
Tujuan berolahraga adalah untuk merasa lebih baik. Namun saat Anda mengalami kecanduan olahraga, biasanya Anda justru merasa sebaliknya.
Orang yang terobsesi pada olahraga biasanya tidak memikirkan kesehatan. Mereka cenderung merasa stres pada perubahan tubuh. Mereka juga merasa cemas saat melewatkan waktu olahraga atau tidak menyelesaikan satu sesi latihan.
Cara mengatasi kecanduan olahraga
Buat jurnal latihan
Meski sedikit rumit, membuat jurnal latihan akan membantu Anda mengidentifikasi perasaan dan pola yang berhubungan dengan latihan. Yang harus ada di dalam jurnal Anda di antaranya:
- Hari apa saja Anda berolahraga
- Kegiatan olahraga yang dilakukan
- Bagaimana perasaan Anda saat berolahraga
- Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk berolahraga hari itu
- Bagaimana perasaan Anda ketika Anda tidak berolahraga pada satu hari (memutuskan istirahat)
Setelah mengidentifikasi hal ini beberapa waktu, Anda bisa menemukan jawaban apakah Anda kecanduan olahraga atau tidak, sehingga Anda bisa mulai mengubah pola pikir Anda bahwasanya olahraga memiliki tujuan sehat, memiliki kebebasan, serta bukan kewajiban yang harus Anda lakukan.
Pahami hakikat awal berolahraga, kenali tujuan Anda, apakah untuk menurunkan berat badan atau membentuk otot dan sebagainya. Jangan lupa bahwasanya tubuh juga butuh istirahat dan asupan nutrisi yang cukup agar tetap bekerja seimbang.
Jika hal ini masih sulit, cobalah untuk mengganti beberapa latihan dengan istirahat aktif, seperti yoga, tai chi, jalan santai, berenang, dan aktivitas lainnya yang menyenangkan.
Cari bantuan profesional
Jika hal di atas masih belum bekerja, Anda bisa mencari bantuan profesional melalui dokter atau ahli kesehatan mental yang berspesialisasi dalam hal kecanduan olahraga atau psikologi olahraga yang dapat membantu Anda keluar dari kondisi ini.