Jerawat adalah masalah kulit yang pasti dialami oleh semua orang. Namun kemunculannya di bagian tubuh tertentu, terutama wajah, dipicu oleh beberapa kondisi kesehatan. Pada mereka yang membangun otot, konsumsi suplemen tertentu dianggap dapat menyebabkan dan memperburuk jerawat, salah satunya yang paling populer adalah kreatin.
Namun apakah hal ini merupakan fakta yang sebenarnya? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Peran Kreatin dalam Tubuh
Untuk mengetahui apakah suplemen kreatin menyebabkan jerawat atau tidak, penting untuk mengetahui apa itu kreatin dan bagaimana cara kerjanya. Singkatnya, ini adalah turunan asam amino yang dikonsumsi sebagai suplemen oleh para atlet yang ingin meningkatkan performa atletiknya.
Tujuan utama konsumsi suplemen ini adalah untuk mengalirkan air ke dalam sel. Saat Anda mengonsumsinya, produksi ATP Anda akan meningkat dan memungkinkan Anda berlatih lebih keras dan lebih lama, serta mengurangi waktu pemulihan antar set sehingga sesi latihan lebih efisien.
Pada dasarnya, kreatin diproduksi secara alami di otot dan memungkinkan tubuh menghasilkan energi, terutama selama latihan intensitas tinggi. Ini juga diproduksi oleh tubuh dari glisin dan arginin yang kemudian disimpan di otot sebagai fosfokreatin, seperti asam amino.
Baca juga: Pro dan kontra suplemen kreatin untuk otot.
Apakah Kreatin Menyebabkan Jerawat?
Jika melihat penelitian ilmiah, belum ada bukti yang membuktikan bahwa kreatin bisa langsung menyebabkan jerawat. Namun, tidak sedikit pula yang mengalami masalah tersebut setelah konsumsi kreatin. Jadi secara tidak langsung, suplemen ini dapat memicu timbulnya jerawat, meski tidak semua orang pasti mengalaminya.
Salah satu pemicunya adalah faktor hormon, terutama testosteron. Saat konsumsi kreatin, kadar testosteron tubuh cenderung meningkat. Ini sangat baik untuk membangun otot, tetapi efeknya memungkinkan Anda mengalami masalah jerawat.
Di samping itu kondisi kesehatan kulit juga memiliki pengaruh pada hal ini. Dengan creatine impacting dihydrotestosterone (DHT) dan level IGF-1, Anda mungkin mengalami jerawat jika secara genetik rentan terhadap peningkatan hormon ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen kreatin mengalami peningkatan DHT hampir 50%. Karena sensitivitas hormon, ini berarti orang yang secara alami rentan terhadap jerawat yang dipicu oleh hormon, memiliki risiko lebih tinggi terkena jerawat saat mengonsumsi kreatin.
Untuk mencegahnya, Anda dapat mematuhi dosis kreatin yang direkomendasikan dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Umumnya 3-5 gram kreatin dianggap normal untuk atlet olahraga. Anda juga dapat memeriksa kebutuhan kreatin Anda menggunakan kalkulator kreatin atau berkonsultasi pada ahlinya.