Oleh: Dr. Imelda Nainggolan
Sejak dahulu, dunia kedokteran Inggris mengenal pinggang sebagai “low back”. Sebagai makhluk vertebrata, tulang punggung sampai area pinggang merupakan penopang utama tubuh manusia. Hal-hal apa yang menyebabkan timbulnya rasa nyari dan ngilu di daerah low back? Dan seperti apa pencegahan serta terapi untuk mengatasinya?
Tahukah Anda bahwa tulang belakang diciptakan sedemikian rupa sehingga mampu bergerak sesuai kehendak Anda, sambil melindungi serat saraf yang ada didalamnya. Tak sembarangan, mendiagnosa nyeri pinggang atau low back pain pun harus sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal ini dapat diungkapkan oleh anamnesa dan tindakan pemeriksaan (diagnostik fisik).
Sebelum membicarakan lebih lanjut tentang nyeri pinggang atau Low Back Pain (LBP), ada baiknya kita telaah dulu susunan normal anatomi yang membentuk pinggang antara lain; tulang belakang (vertebra), sendi tulang belakang, ligamentum yang mengikat tulang belakang, serat saraf, otot, organ dalam perut dan pelvis, serta kulit yang menutupi daerah pinggang.
Secara anatomik, pinggang sampai seluruh tulang sakrum dan otot-otot sekitarnya adalah daerah tulang belakang L-1. Tulang belakang lumbal sebagai unit struktural dalam berbagai sikap tubuh dan gerakan dapat ditinjau dari sudut mekanika. Beban yang ditanggung oleh tulang belakang lumbal dapat dipelajari dengan diskus intervertebralis antara L-5 sampai S-1atau L-4 dan L-5 sebagai titik tumpuan. Bila mengangkat benda berat, tangan, lengan, dan badan dapat dianggap sebagai lengan beban posterior pendek, yang berjarak dari pusat diskus intervertebralis sampai prosessus spinosus belakang.
Diskus atau piringan sendi adalah bagian atas dan bawah dari tulang belakang, yang menghubungkan antara satu tulang dengan tulang yang lain. Selain memudahkan pergerakan, diskus ini juga berfungsi untuk meminimalisasi tekanan yang terjadi pada rongga serat saraf. Sementara, ligamentum adalah jaringan ikat yang sangat kuat guna memegang tulang belakang agar tidak terlepas satu dengan yang lainnya. Serat saraf yang lewat melalui tulang belakang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan sensoris maupun motoris ke organ yang ada dibawahnya. Pada bagian belakang setiap tulang, terbentuk tonjolan khusus yang disebut prosessus spinosus yang salah satu fungsinya adalah melindungi serat saraf yang lewat didepannya.
Daerah pinggang mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi penting tersebut antara lain; membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ penting tubuh lainnya. Saat kita berdiri, pinggang berfungsi sebagai penyangga sebagian besar berat badan. Saat kita menggoyangkan pinggul, pinggang akan ikut membantu pergerakan. Sehingga untuk mendeteksi kelainan pada pinggang dapat dilakukan dengan menyuruh pasien berdiri tegak atau menggoyangkan pinggulnya. Fungsi terpenting pinggang, yaitu sebagai pelindung susunan saraf yang melintas sepanjang tulang belakang dan organ yang terdapat di dalam rongga perut.
Faktor resiko nyeri pinggang
Faktor umur
Nyeri pinggang merupakan keluhan yang berkaitan dengan umur. Secara teori, nyeri pinggang atau nyeri punggung bawah dapat dialami oleh siapa saja, dan pada umur berapa saja. Namun demikian keluhan ini jarang dijumpai pada kelompok umur 0-10 tahun. Hal ini mungkin berhubungan dengan beberapa faktor etiologi (asal usul) tertentu yang lebih sering dijumpai pada umur yang lebih tua. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang berumur dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima. Bahkan keluhan nyeri pinggang ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar 55 tahun.
Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen, sehingga memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.
Faktor indeks massa tubuh
A. Berat badan
Orang dengan berat badan yang berlebih, resiko timbulnya nyeri pinggang lebih besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.
B. Tinggi badan
Tinggi badan berkaitan dengan panjangnya sumbu tubuh sebagai lengan beban anterior, maupun lengan posterior untuk mengangkat beban tubuh.
Pekerjaan
Keluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan aktifitas mengangkat beban berat, sehingga riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab serta penanggulangan keluhan ini. Pada pekerjaan tertentu, misalnya seorang kuli pasar yang biasanya memikul beban di pundaknya setiap hari. Mengangkat beban berat lebih dari 25 Kg sehari akan memperbesar resiko timbulnya keluhan nyeri pinggang.
Aktifitas olahraga
Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. Kebiasaan seseorang, seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menimbulkan nyeri pinggang. Misalnya pada pekerja kantoran yang terbiasa duduk dengan posisi punggung yang tidak tertopang pada kursi, atau seorang mahasiswa yang seringkali membungkukan punggungnya pada waktu menulis.
Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang spinal (tulang belakang). Kasur yang diletakkan diatas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi mengangkat beban dari posisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban, merupakan posisi yang salah. Seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok terlebih dahulu.
Selain sikap tubuh salah yang seringkali menjadi kebiasaan, beberapa aktifitas berat seperti berdiri lebih dari 1 jam dalam sehari, melakukan aktifitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari, naik turun anak tangga lebih dari 10 anak tangga dalam sehari, berjalan lebih dari 3,2 Km dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri pinggang.
Penyebab tersering terjadinya nyeri pinggang (LBP) adalah peregangan tulang pinggang (akut/kronis). Peregangan tersebut merupakan cedera regangan pada ligamentum, tendon dan otot pinggang. Regangan akan menyebabkan luka pada organ tersebut. Dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain; pergerakan yang tidak benar atau trauma. Disebut akut bila keadaan ini berlangsung dalam beberapa hari atau minggu, dan disebut kronis bila keadaan ini berlangsung lebih dari 3 bulan.
Peregangan tulang pinggang sering terjadi pada orang yang berumur diatas 40 tahun. Terkadang keadaan ini bisa menyerang tanpa batasan usia. Gejala yang timbul dari keadaan ini yaitu adanya rasa tidak nyaman atau nyeri pada pinggang setelah pinggang mengalami tekanan mekanis. Derajat nyeri sangat tergantung dari seberapa banyak otot yang mengalami cedera.
Diagnosis peregangan pinggang ditegakkan melalui wawancara untuk mengetahui riwayat trauma yang terjadi, serta pemeriksaan fisik dan pemeriksaan rontgen. Penanganan nyeri pinggang oleh karena peregangan, yang paling utama adalah mengistirahatkan pinggang agar tidak terjadi cedera ulangan. Obat-obatan diperlukan untuk meredakan nyeri dan melemaskan otot yang kaku. Bisa pula dilakukan pemijatan, penghangatan dan penguatan otot pinggang, namun tetap harus dilakukan secara hati-hati.
Pengobatan nyeri pinggang
Berdasarkan cara yang ditempuh untuk menanggulangi nyeri pinggang, penderita dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama yang pergi ke dokter untuk memperoleh pertolongan medis, dan kelompok yang berusaha menganggulangi sendiri nyerinya dengan cara istirahat, minum jamu, mengoleskan parem, mengoleskan minyak gosok, dan pijat tradisional.
Penanggulangan nyeri pinggang bertujuan untuk mengatasi rasa nyeri, mengembalikan fungsi pergerakan dan mobilitas, mengurangi residual impairment (sisa perusakan), pencegahan kekambuhan, serta pencegahan timbulnya nyeri kronik. Perlu diperhatikan walaupun yang terbaik adalah memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab nyeri, tetapi sangat sulit menentukannya pada fase akut nyeri, atau bahkan pada nyeri kronik sekalipun.
Nyeri pinggang dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan, istirahat, dan modalitas (kompres es, semprotan etil klorida, dan fluorimetan). Penjelasan singkat penatalaksanaan perlu diberikan dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh pasien. Pemberian obat anti inflamasi non steroid (OAINS) diperlukan untuk jangka waktu pendek, disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat. Tidak dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek depresan. Pada tahap awal, apabila didapati pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi akibat rasa nyeri, pemberian anti-depresan dianjurkan. Untuk pengobatan simptomatis lainnya, kadang-kadang memerlukancampuran antara obat analgesik, antiinflamasi, OAINS, dan penenang.
Setelah fase akut teratasi, dilakukan beberapa pencegahan kekambuhan diantaranya pelatihan peregangan dan pemakaian korset atau bracing. Penting untuk Anda ketahui bahwa mencegah tetap lebih baik dari mengobati, karena rasa nyeri tidak selalu dapat diatasi dengan cara-cara di atas. Terkadang diperlukan tindakan injeksi anestetik atau anti inflamasi steroid pada tempat-tempat tertentu seperti pada faset, radiks saraf, epidural, dan intradural.
Pencegahan LBP
Nyeri punggung sering dapat disembuhkan dengan mudah tanpa operasi atau obat-obatan. Sejatinya 60 persen penderita nyeri punggung akut dapat bekerja kembali dalam waktu seminggu, dan 90 persen penderita dapat bekerja kembali setelah enam pekan. Berikut adalah petunjuk mencegah dan mengatasi nyeri punggung.
1. Lakukan peregangan setiap pagi
Mulailah hari-hari dengan melakukan peregangan sewaktu masih berada di tempat tidur. Ingat bahwa Anda telah berbaring lemas selama 8 jam, maka jika tiba-tiba bangki berdiri, dapat mengalami cedera punggung. Sebelum bangun, pelan-pelan regangkan lengan keatas kepala, kemudian tarik lutut ke arah dada secara bergantian. Apabila siap untuk duduk, bergulirlah ke sisi tempat tidur dan gunakan lengan untuk membantu mengangkat tubuh kita. Setelah berdiri letakan tangan pada pantat, lalu tekan perlahan sembari condongkan tubuh kebelakang untuk meregangkan tulang punggung.
2. Sempatkan diri berjalan-jalan
Berjalan-jalan dapat menjaga kesehatan punggung, dengan membuat seluruh tubuh tetap bugar. Kegiatan ini memperkuat otot-otot yang berfungsi membentuk pantat, kaki, punggung, dan perut. Berjalan-jalan yang agak cepat juga membantu tubuh mengeluarkan endofrin, yaitu hormon yang berfungsi meredakan nyeri. Berenang, bersepeda, dan berlari juga baik.
3. Istirahatkan punggung
Duduk memberikan tekanan lebih banyak pada punggung daripada berdiri. Apabila kita harus duduk dimeja untuk watu yang lama atau harus menempuh perjalanan jauh dengan pesawat, kereta api, atau mobil, sering-seringlah mengubah posisi duduk dan memberi punggung kita kesempatan beristirahat dengan berdiri dan berjalan-jalan kira-kira setiap satu jam sekali.
4. Berlutut, jangan membungkuk
Hindari membungkuk setinggi pinggang ketika mengambil sesuatu. Itu menciptakan ketegangan pada punggung dan memperbesar resiko cedera. Sebagai ganti, gunakan alat pemegang yang panjang dan berlutut menggunakan bantalan atau pelindung lutut ketika sedang berkebun atau melakukan kegiatan-kegiatan dengan tinggi kurang dari selutut.
5. Condongkan punggung ketika mengangkat beban berat
Apabila kita tidak menemukan seseorang untuk membantu mengangkat beban berat, cobalah cara berikut sebagai langkah terakhir. Apabila benda itu terletak setinggi meja, condongkan tubuh ke arah benda itu untuk menarik atau mengangkatnya. Kita juga dapat menggunakan cara ini untuk mengangkat jendela geser. Posisi ini mengurangi tekanan pada tulang punggung, karena kita terpaksa menggunakan kaki sebagai penumpu.
6. Berdiri atau duduk tegak
Mempertahankan sikap tubuh yang benar adalah cara terbaik untuk mencegah nyeri punggung. Untuk memperbaiki sikap tubuh kita, cobalah yang berikut ini. Berdiri merapat pada dinding atau duduk di kursi makan, pastikan bahwa bahu dan pantat menyentuh dinding atau sandaran kursi. Selipkan lengan ke ruang antara punggung sebelah bawah dan dinding atau sandaraan kursi. Apabila masih ada bagian dimana tangan kita tidak bersentuhan baik dengan punggung maupun dinding atau sandaran kursi, angkat pinggul sehingga ruang berlebih itu hilang. Pertahankan posisi itu sekitar 20 hitungan dan lakukan beberapa kali sambil memandang ke cermin untuk melihat sikap tubuh kita sendiri. Kerjakan latihan ini setiap hari selama tiga pekan sampai sikap tubuh yang benar itu menjadi kebiasaan.
7. Periksa kasur yang digunakan
Kasur harus menyediakan dukungan yang benar, rata, dan tidak terlalu empuk. Jadi, kalau kita merasa seperti tempat tidur kita sudah terlalu lembek atau menekuk kebawah, berarti kita sudah harus mengganti kasur dengan yang baru. Karena sebuah kasur akan kehilangan sebagian besar daya dukungnya setelah dipakai cukup lama.
8. Pasang bantalan untuk punggung bagian bawah
Bantalan dari karet busa berbentuk bundar yang dapat dibeli di toko-toko perlengkapan medis, dapat menolong mempertahankan lengkung alami pada tulang punggung bagian bawah, dan mencegah nyeri pada bagian itu. Setiap kali Anda duduk, pasang bantalan itu diantara kursi dan punggung bagian bawah.
9. Pilih busana yang benar
Mengenakan celana ketat dapat menghalangi Anda menggunakan biomekanik yang tepat seperti menekuk lutut, terutama ketika sedang mengangkat suatu benda. Cobalah mengenakan busana yang agak longgar selama sebulan.
10. Tinggalkan tembakau
Merokok mengurangi aliran darah ke punggung dan dapat memperlemah cakram antar ruas. Jadi, apabila Anda merokok, berhentilah.
11. Dinginkan dengan es
Tempelkan es ke bagian punggung yang sakit sesegera mungkin untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Bungkus sebuah kantong es dengan sarung bantal atau handuk (jangan pernah menempelkan es secara langsung pada kulit), kemudian tempelkan pada bagian yang terasa nyeri selama sepuluh menit setiap jam sampai rasa nyeri mereda.
12. Hangatkan
Setelah pembengkakan berhasil Anda atasi dengan es, biasanya dalam waktu kira-kira 48 jam kita dapat mulai menggunakan panas. Panas meningkatkan aliran darah ke bagian yang cedera, menyantaikan jaringan dan dapat memudahkan pergerakan. Tempelkan pada punggung kain penyeka yang hangat dengan temperatur kurang lebih sama dengan temperatur kulit selama 5 hingga 10 menit setiap jam, atau mandi air hangat baik dipancuran atau bak rendam berpusar (whirlpool).
13. Sediakan obat pereda nyeri
Minum obat penghilang rasa nyeri setiap empat hingga enam jam, dapat meredakan rasa nyeri dan mengurangi pembengkakan. Namun tetap harus sesuai dengan anjuran dokter.
14. Angkat kaki
Apabila nyeri punggung yang menyerang masih ringan, berbaringlah dilantai kemudian angkat kaki ke atas kursi, sehingga paha akan membentuk sudut 90 derajat dengan pinggul. Posisi betis Anda terletak di atas kursi dengan sudut 90 derajat terhadap paha. Posisi ini menjadikan otot-otot penting pada punggung menjadi santai dan merupakan posisi yang paling tidak membebani tulang punggung.