Oleh: Dr. Hario Tilarso, SpKO FACSM.
Untuk menjaga agar badan tetap sehat, maka salah satu upaya yag perlu dilakukan adalah memeriksakan kesehatan secara berskala (periodik) setiap tahun. Pemeriksaan ini disebut juga medical check-up atau pemeriksaan kesehatan yang gunanya untuk mendeteksi apakah ada penyakit atau kelainan kesehatan.
Pada orang awam, pemeriksaan ini memang di lakukan setiap setahun sekali. Pada atlet, selain pemeriksaan kesehatan, wajib para atlet menjalankan pemeriksaan sebelum memulai program latihan, atau biasa disebut sebagai “pre-participation examination”. Tujuannya sama, yaitu untuk melihat apakah dia ada kelainan yang merupakan kontra indikasi untuk melakukan suatu kegiatan olahraga.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan laboratorium kimia untuk darah, urine dan tinja. Ada beberapa macam pemeriksaan tersebut, misalnya :
1. Pemeriksaan kesehatan sederhana :
Pemeriksaan fisik lengap plus pemeriksaan jantung (dalam keadaan istirahat), pemeriksaan radiologi paru-paru dan laboratorium yang tidak lengkap.
2. Pemeriksaan kesehatan yang lengkap :
Pemeriksaan seperti no.1 ditambah pemeriksaan laboratorium lengkap, di tambah pemeriksaan kewanitaan.
3. Pemeriksaan yang lebih lengkap :
Pemeriksaan seperti no.2 di tambah pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap di tambah pula pemeriksaan kejiwaan
Adapun macam pemeriksaan yang dipilh, tergantung pada keperluan pasien. Pemeriksaan yang sederhana tentunya kurang lengkap dan banyak dipakai pada penerimaan pegawai secara banyak (massal). Untuk pemeriksaan pejabat-pejabat atau eksekutif, biasanya dipakai pemeriksaan yang komplit, termasuk pemeriksaan jantung dalam keadaan pembebanan (exercise). Untuk pemeriksaan / test kesegaran jasmani, yaitu mengukur kemampuan komponen- komponen kesegaran jasmani seperti, kemampuan jantung, kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan dan lain-lain.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapat suatu kesimpulan akhir akan kondisi kesehatan seseorang. Dari kesimpulan tersebut akan disarankan pula tindakan-tindakan selanjutnya berupa saran-saran atau rekomendasi. Misalnya bila didapatkan hasil pemeriksaan berupa tekanan darah tinggi (hipertensi) maka pasien disarankan untuk berobat ke dokter ahli penyakit dalam.
Disana ia akan mendapatkan pelayanan / pengobatan yang lebih teliti karena memang yang menangani adalah ahli dalam bidang tersebut. Bila terdapat lemak darah yang meningkat, misalnya kolesterol dan trigliserida yang meningkat, maka dirujuk pula ke ahli penyakit dalam. Pasien akan mendapat pengobatan yang diperlukan, juga nasehat-nasehat bagaimana cara hidup sehat sehingga lemak darah tidak bertambah naik. Dokter ahli penyakit dalam akan menangani semua hal-hal yang berkaitan dengan lever (hati), ginjal, jantung, paru-paru, metabolisme dan hormonal.
Bila terdapat kelainan jantung yang parah, biasanya akan dirujuk ke spesialis jantung secara lebih lengkap sehingga diketahui apa penyebabnya. Biasanya penyakit jantung yang sering adalah penyempitan pembuluh darah jantung (pembuluh koroner). Therapinya tentunya tergantung pada penyempitan / penyumbatan yang terjadi. Bila parah kemungkinan besar harus dilakukan operasi untuk melebarkan kembali pembuluh koroner tersebut. Pada penyempitan yang ringan, cukup diberikan obat-obatan, perubahan cara hidup (lifestyle) dan olahraga yang teratur. Dapat pula terjadi kerusakan katup jantung atau gangguan irama jantung. Hal-hal ini juga perlu pengobatan yang intensif sehingga penyakit dapat diatasi. Pada populasi atlet maka pemeriksaan jantung memang perlu lebih teliti. Karena jantung merupakan organ yang paling berperanan dalam olahraga.
Sering kali hasil pemeriksaan pada atlet hasilnya lain dengan pemeriksaan jantung orang biasa. Disini para ahli jantung harus lebih berhati-hati agar tidak cepat menyimpulkan suatu kelainan jantung. Jantung atlet memang banyak perbedaannya sehingga dikira suatu penyakit. Misalnya jantung seorang pelari jarak jauh akan lebih besar dari jantung normal, karena memang hal tersebut terjadi akibat efek latihan pada organ jantung. Pembesaran ini sifatnya fisiologis dan tidak dapat dikategorikan penyakit karena memang jantung tersebut menjadi semakin kuat kontraksinya dan isinya menjadi lebih besar. Pada olahraga angkat besi dan binaraga, jantung ototnya juga menebal, tetapi isi (volume) nya menjadi lebih kecil, hal ini juga perlu diketahui para ahli sehingga tidak menyimpulkan adanya suatu kelainan jantung.
Pada suatu kelainan paru-paru, harus dilakukan suatu pemeriksaan tambahan untuk mengetahui fungsi paru-paru. Dari pemeriksaan ini didapat kesimpulan penyakit apa dan diberikan pula obatnya. Misalnya bila ada asma, maka pengobatan diberikan sesuai dengan beratnya penyakit dan kemunginan diberikan pula resep berolahraga untuk memperkuat paru-paru dan memperkuat otot pernafasan. Pada atlet penyakit asma merupakan masalah karena obat-obatnya banyak mengandung unsur anabolic sehingga dimasukkan kedalam daftar doping. Untuk itu dokter harus memahami keadaan tersebut sehingga tidak memberikan obat-obatan yang mengandung doping.
Bila hasil pemeriksaan kesehatan menyimpulkan adanya keganasan, maka harus cepat dikonsultasikan kepada ahli bedah atau ahli penyakit dalam. Bila kanker payudara, tentunya urusan para spesialis kebidanan dan penyakit kandungan. Bila kankernya masih kecil ukurannya, paling baik adalah dengan mengoperasi secara utuh kanker tersebut.
Dari contoh-contoh diatas, maka dapat dilihat bahwa pemeriksaan kesehatan berkala ini sangat penting untuk memonitor kesehatan, terutama untuk yang berusia di atas 40 tahun. Dibawah 40 tahun, umumnya orang yang masih relatif muda dan tubuh masih kuat untuk menangkal macam-macam penyakit. Diatas 40 tahun proses penuan terjadi lebih intens sehingga kemampuan resistensi tubuh terhadap penyakit akan berkurang pula. Terlebih-lebih pada wanita diusia tersebut, yang biasanya telah mengalami menopouse (mens berhenti). Keadaan ini disebabkan oleh menurunnya kadar hormon estrogen, sehingga mens yang seharusnya datang menjadi berhenti. Keadaan kurangnya hormon ini berakibat gangguan pada metabolisme sehingga terjadi antara lain meningkatnya kadar kolesterol dan makin mudah menjadi gemuk. Untuk itu perlu berkonsultasi dengan spesialis kandungan, sehingga menopause tersebut diatasi. Dalam memilih paket pemeriksaan kesehatan ini, pilihlah betul-betul yang mana pemeriksaan yang diperlukan.
Bila memang dibutuhkan yang paling lengkap, sehingga hasilnya akan terlihat sangat jelas. Hal ini tentunya berguna untuk menentukan perencanaan kehidupan seterusnya, sehingga hidup menjadi lebih berkualitas.