Pernahkah Reps Mania mendengar istilah kebugaran “Functional Training”? Yups, jenis olahraga kebugaran satu ini memang sedang happening banget di Indonesia. Tapi tahukah Reps Mania apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan functional training itu sendiri?
Functional training merupakan program latihan yang menggunakan alat seadanya atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali, melainkan bergantung pada berat badan tubuh sendiri sebagai tantangan dalam bergerak.
Dalam konteks pembentukan otot, functional training melibatkan aktivitas beban berat yang ditargetkan pada bagian otot inti abdomen (perut) dan lower back (punggung bawah). Dimana gerakan tersebut mengacu pada 7 primal movement pattern, yaitu 7 gerakan pokok dalam membangun otot. Seperti push (mendorong), pull (menarik), squat (jongkok), twist (memutar), lunge, gait, bent (membungkuk)
Meskipun dikatakan sederhana, olahraga ini lebih banyak diminati karena ekonomis, mudah, dan dapat dilakukan dimana saja dibandingkan olahraga fitness konvensional pada umumnya.
Manfaat
Berbicara soal manfaat, functional training punya kaya manfaat sehat yang sangat mendukung aktifitas harian Reps Mania. Dikutip melalui Orbit Health & Fitness Solutions, manfaat sehat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari.
- Membuat memori otot lebih baik
- Low Impact
- Meningkatkan Fleksibilitas dan Koordinasi
- Meningkatkan Keseimbangan dan Postur
- Membantu mengatasi nyeri sendi
- Mengurangi resiko cedera
Pengembangan Functional Training Sebagai klub Kebugaran
Layaknya fitness center, functional training pun juga memiliki hal yang sama dengan fitness center konvensional pada umumnya. Di jakarta sendiri sudah banyak klub-klub functional training berdiri. Namun untuk klub functional training lebih banyak dikembangkan menjadi klub olahraga kebugaran crossfit.
Perbedaan functional training dan crossfit
Sebelum membandingkan antara crossfit dan functional training, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu apa itu crossfit?
Crossfit merupakan jenis olahraga yang terdiri dari gymnastics dan angkat berat seperti yang ada di tingkat Olimpiade. Dalam metode crossfit sendiri, jenis gerakan-gerakan yang dilakukan biasanya bersifat fungsional dan dilakukan dengan intensitas tinggi.
Itulah yang menjadikan olahraga ini begitu kompetitif dan menantang. Crossfit adalah jenis latihan peningkatan kekuatan yang bertujuan meningkatkan daya tahan, kecepatan, kekuatan, koordinasi, kemampuan koordinasi, keseimbangan dan yang tidak ketinggalan melatih ketahanan kardiovaskular.
Lantas apa yang membedakannya dengan functional training?
Seperti yang dikutip dari pspersonaltraining.com, Salah satu perbedaan yang dimilikinya dengan fungsional training adalah crossfit melibatkan penggunaan banyak peralatan dan bobot, ada kemungkinan besar seseorang mengalami cedera, saat melakukan jenis latihan ini, daripada functional.
Dari jurnal yang diterbitkan oleh National Strenght and Conditioning Association, dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui tingkat kejadian cedera pada pelaku crossfit. Hasil pengumpulan data dari penelitian tersebut diketahui bahwa sebanyak 73,5% sampel menyatakan mengalami cedera saat melakukan latihan crossfit.
Jadi, selalu disarankan untuk mencari pusat kebugaran, di mana ada instruktur yang bersertifikasi, sehingga tubuh dan rutinitas latihan Anda, berada di bawah pengawasan yang baik.
Namun pada akhirnya kalian yang memutuskan untuk ikut program latihan seperti apa. Anda harus memutuskan, rezim latihan mana yang ingin Anda ikuti, karena yang penting adalah hasil akhir, yaitu menjadi fit.