Oleh: Dr. Hario Tilarso, SpKO FACSM
Latihan beban adalah latihan juga wajib dilakukan oleh seorang atlet. Hampir semua cabang olahraga memerlukan latihan beban, tentunya latihan yang spesifik untuk cabang olahraga tertentu. Pada binaraga, latihan beban bertujuan untuk membesarkan otot agar terlihat bagus dan serasi dengan bagian tubuh yang lain.
Untuk itu latihan beban harus dilakukan dengan serius dan menuruti aturan-aturan tertentu; misalnya harus dilakukan 3-4 kali seminggu, kemudian berat beban harus sesuai pula, untuk itu ada beberapa aturan yang mengatur berat beban yang diangkat.
Begitu pula repetisi (ulangan) yang dilakukan harus sebanyak 8-12 kali dengan kecepatan yang juga tidak sembarangan. Kemudian jumlah set (seri) juga harus dipatuhi, agar benar-benar tercapai hasil yang baik. Selain itu perlu juga memperhatikan faktor makanan yang harus cukup kualitas dan kuantitasnya.
Makanan harus cukup mengandung karbohidrat sebagai sumber tenaga dan harus pula cukup protein untuk pembesaran otot. Dari segi teknik mengangkat, maka di rasa perlu seseorang binaraga untuk mengerti tentang ilmu gerak (biomekanik) dan ilmu faal (fisiologi).
Setiap gerakan harus dilakukan dengan benar, begitupun posisi tubuh juga harus benar dan sesuai, kemudian posisi beban yang harus diangkat juga harus dalam kedudukan yang benar. Hal ini dilakukan agar tidak mudah terjadi cedera, misalnya karena posisi tubuh yang tidak nyaman/benar. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah cara bernafas pada waktu mengangkat beban. Untuk itu harus diketahui sedikit tentang fisiologi pada waktu mengeluarkan tenaga.
Pada waktu mengangkat beban yang cukup berat, maka otot berkontraksi dengan cukup kuat dan orang akan cenderung menahan nafas. Pada waktu menahan nafas, maka tekanan didalam rongga dada dan perut cukup besar. Tekanan yang besar ini akan menekan Vena (pembuluh darah balik). Vena akan tergencet sehingga darah tidak dapat mengalir balik ke jantung. Akibatnya jantung tidak akan mendapat darah, sehingga isi jantung akan kosong, artinya jantung akan memompa kosong kearah otak dan keseluruh tubuh. Otak merupakan suatu organ yang sangat sensitif bila kekurangan darah dan oxigen.
Otak yang tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup akan terganggu fungsinya sehingga pusat kesadaran didalam otak akan terganggu. Kesadaran menjadi hilang dan orang akan pigsan. Untuk mencegah pingsan seperti ini maka cara mengangkat harus benar, yaitu: tidak boleh menahan nafas pada waktu mengangkat atau mengeluarkan tenaga. Teknik bernafas ini harus sering dilatih sehingga cedera-cedera yang mungkin terjadi dapat dihindari.
Penyebab pingsan yang lain adalah kadar gula darah yang rendah akibat pengeluaran tenaga yang berlebih tetapi asupan “intake” makanan dalam hal ini karbohidrat, kurang sekali. Biasanya para atlet ini sedang dalam periode penurunan berat badan yang serius, semisal menjalani karbohidrat yang kurang, kadar gula darah akan sangat turun sehingga terjadi hipoglikemia, dimana atlet akan merasa lelah dan lemah, pandangan gelap dan keluar keringat dingin. Cara mengatasinya adalah dengan memakan makanan atau minuman yang manis untuk meningkatkan kembali gula darah yang rendah tadi. Hal lain yang juga dapat menyebabkan hipoglikemia, adalah pemakaian insulin, yaitu hormon yang fungsinya memecah glukosa (gula) menjadi tenaga. Hormon ini pada masa sekarang banyak dipakai oleh para binaragawan sehingga zat ini dimasukkan kedalam daftar zat yang terlarang (menurut 10C –WADA).
Pemakaian insulin yang lebih tentunya akan menghancurkan gula dalam darah sehingga terjadi hipoglikemia dan orang akan pingsan (kolaps). Cara mengatasinya tentunya harus mengendalikan kadar gula ke tahap normal kembali dengan memberikan zat-zat anti shock adrenalin. Untuk itu atlet perlu diberitahu akan bahaya hormon ini sehingga tidak akan sembarangan memakai.
Harus diingat bahwa pingsan ini merupakan sebab karena atlet lalai mengikuti aturan atau berlatih secara sembarangan saja. Dengan mengikuti aturan-aturan yang ada dan mengerti akan fisiologi tubuh manusia, maka pingsan pada saat latihan beban dapat dihindarkan.