Oleh: Dr. Hario Tilarso, spKO FACSM.
Suatu penyakit yang sering dijumpai sehari-hari adalah nyeri (sakit kepala) yang nama asingnya cephalgia. Nyeri ini dapat terasa sebagai sensasi yang bermacam-macam. Misalnya dirasakan sebagai suatu rasa sakit yang menusuk, atau sebagai rasa berat di kepala atau juga sebagai rasa berdenyut-denyut. Lokasi nyeri juga dapat dirasakan disemua area kepala; di daerah ubun-ubun belakang kepala sampai ke tengkuk. Ada juga sakit kepala yang terasa hanya pada separuh / sebelah bagian kepala misalkan hanya terasa di bagian kepala sebelah kiri dan ini disebut sebagai MIGRAINE.
Penyebabnya dapat bermacam-macam dan berasal dari semua organ yang ada di kepala yaitu otak, mata, hidung, telinga, pembuluh darah, tumor dan juga otot. Mekanisme terjadinya juga bermacam-macam, misalnya :
- Sakit kepala yang disebabkan tekanan darah yang abnormal. Tekanan darah tinggi adalah karena jantung memompa darah terlalu kuat, sehingga pembuluh darah di daerah otak menekan jaringan otak dan terjadi rasa sakit terebut. Pada tekanan darah rendah, pompa jantung tidak cukup kuat untuk memompa darah ke otak sehingga otak kekurangan darah dan oxygen.
- Gangguan salam otak menyebabkan tejadi nya sakit kepala, misalnya ada tumor. Tumor yang tumbuh membesar akan menekan otak sehingga terjadi rasa sakit.
- Suatu trauma / benturan kepala dapat menyebabkan guncangan otak sehingga menekan otak. Dapat pula terjadi pendarahan otak yang menyebabkan gumpalan darah yang menekan otak.
- Beberapa penyakit mata dapat menyebabkan sakit kepala, misalnya mata yang harus pakai kaca mata sering menyebabkan gangguan penglihatan yang membuat pusing.
- Penyakit flu dengan gejala pusing, pilek, sakit eher dapat membuat sakit kepala.
- Sinus (rongga pada tengkorak) yang terinfeksi dapat menyebabkan migraine, misalnya infeksi sinus dibawah mata kiri menyebabkan sakit sebelah kiri.
- Infeksi pada telinga dapat menyebabkan rasa tuli, demam dan sakit kepala.
- Beberapa syaraf didaerah muka dapat mengalami infeksi dan menyebabkan sakit.
- Kurang tidur dapat juga menyebabkan sakit kepala.
Jika begitu banyak penyebabnya, maka untuk mengobati nya perlu suatu pemeriksaan yang teliti apa penyebabnya. Pengobtan tentunya ditujukan kepada pnyebab utama. Misalnya bila karena tekanan darah tinggi, maka tekana darah aharus diturunkan.
Dalam hal kaitannya dengan olahraga ada beberapa hal yang menyebabkan perubahan fisiologis dalam tubuh, misalnya tekanan darah menjadi naik, denyut nadi menjadi lebih cepat, darah mengalir dengan deras keseluruh tubuh, keringat keluar dan suhu badan meningkat. Semua perubahan ini akan berakibat pada seluruh organ tubuh, sehingga akan terasa sebagai rasa lelah, pusing dan lain-lain. Pada olahraga yang berlangsung terlalu berat dan melelahkan, seperti misalnya lari jarak jauh yang cepat, bila merasa lelah, maka jantung tidak akan cukup memompa darah ke otak, sehingga otak kekurangan oxygen yang mengakibatkan pusing . kemudian pada olahraga yang mengangkat beban berat seperti binaraga atau angkat besi, teknik mengangkat beban haru benar yaitu tidak menahan nafas. Sebaiknya nafas di buang (expirasi) pada saat mengangkat beban. Bila teknik salah, misalnya menahan nafas pada saat mengangkat maka tekanan dalam rongga dada dan perut akan meningkat sehingga menghambat aliran darah ke otak. Akibatnya otak kekurangan oxygen, sehingga dapat terjadi pusing / sakit kepala, bahkan terjadi pingsan.
Untuk mengatasi hal tersebut, atlet harus benar-benar paham akan teknik berlatih yang benar, karena bila salah dapat membahayakan. Sakit kepala dapat pula terjadi pada olahraga yang dilakukan outdoor (diluar), misalnya balap sepeda, lari jarak jauh, sepak bola dalam suatu lingkungan udara yang kotor atau penuh dengan polusi. Misalnya polusi berupa asap atau bau yang menyengat dapat membuat para atlet pusing dan susah bernapas.
Makanan dapat pula membuat pusing, misalnya bila atlet banyak mengonsumsi kopi sebelum atau selama pertandingan. Kopi adalah minuman yang mengandung kafein yang menyebabkan atlet siaga (alert) dan juga menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah yang berlebih akan menyebabkan sakit kepala yang dapat menganggu atlet.
Posisi tubuh pada saat berolahraga dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing. Misalnya pada posisi kepala di bawah, akan dapat menyebabkan darah mengalir deras ke kepala dan membuat sakit / pusing. Yang paling sering adalah adanya trauma kepala pada olahraga tarung (combat sport) yang menyebabkan otak terguncang dan tekanan tersebut dapat menyebabkan sakit kepala dan pingsan. Untuk itu memang ada beberapa olahraga, diharuskan memakai helm untuk melindungi otak.
Untuk mengindarkan sakit kepala dalam berolahraga, maka perlu suatu pemeriksaaan pra-partisipasi ( pre participation examination) sebelum mulai suatu program olahraga.
Begitu pula dalam melakukan olahraga tersebut harus betul-betul dilakukan dengan teknik yang benar agar tidak cidera.