Belakangan ini penyakit yang berhubungan dengan pernapasan kerap mewabah di sejumlah negara. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk Mycoplasma pneumonia (MP) yang menimbulkan gejala batuk kering, demam, dan sesak napas ringan.
Meski bukan merupakan jenis baru, penyebarannya sangat cepat, yakni melalui kontak dengan cairan pernapasan di tempat yang ramai, terutama saat bersin atau batuk. Saat terhirup oleh orang lain, maka orang tersebut akan terinfeksi.
Namun pertanyaannya, apakah infeksi pernapasan Mycoplasma pneumonia ini berbahaya? Dan bagaimana cara pencegahannya? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Bagaimana cara mengetahui apakah Anda mengalami infeksi pernapasan serius?
Faktanya bakteri dan virus adalah dua hal yang tidak terlihat, sehingga sulit untuk mengantisipasi tubuh untuk terinfeksi. Begitu masuk ke dalam tubuh, bakteri mycoplasma pneumoniae (bakteri yang kerap menyerang pernapasan) akan menempel pada jaringan paru-paru dan berkembang, hingga akhirnya terjadi infeksi total.
Beberapa gejala ringan yang kerap muncul di awal infeksi adalah tracheobronchitis (pilek dada), sakit tenggorokan, dan infeksi telinga. Namun penderita biasanya tidak mengalami sesak napas parah dan demam tinggi. Hanya batuk, demam, dan sesak napas ringan, serta kelelahan.
Mycoplasma pneumonia mungkin lebih menyerupai infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu. Berbeda dengan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Haemophilus yang menginfeksi saluran pernapasan bawah.
Namun meski gejalanya cenderung ringan, infeksi ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti:
- Arthritis atau radang sendi.
- Perikarditis, peradangan pada perikardium yang mengelilingi jantung.
- Sindrom Guillain–Barré, kelainan neurologis yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
- Ensefalitis, peradangan otak yang berpotensi mengancam jiwa
- Gagal ginjal
- Anemia hemolitik
- Kondisi kulit yang langka dan berbahaya seperti sindrom Stevens–Johnson dan nekrolisis epidermal toksik
- Masalah telinga langka seperti myringitis bulosa.
Siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Infeksi bakteri berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Untuk itu, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah lebih berisiko terinfeksi. Beberapa orang yang paling berisiko yakni:
- Orang tua/berusia lanjut.
- Orang yang memiliki penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, yang menggunakan steroid kronis, imunoterapi, atau kemoterapi.
- Orang yang menderita penyakit paru-paru.
- Anak di bawah usia 5 tahun.
Bagaimana mencegah penularannya?
Risiko penyebaran penyakit ini meningkat puncaknya pada musim gugur dan musim dingin, di mana udara terasa lebih lembab dan dingin, sehingga bakteri mudah berkembang. Tempat yang ramai dan tertutup memudahkan penularan infeksi dari orang ke orang.
Untuk mencegah infeksi pernapasan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, di antaranya:
- Cukupi waktu istirahat. Tidurlah 6 hingga 8 jam per malam untuk daya tahan tubuh lebih baik.
- Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan hidrasi tubuh.
- Hindari orang dengan gejala-gejala Mycoplasma pneumonia.
- Praktikkan kebiasaan bersih yang baik dengan mencuci tangan sebelum makan atau setelah berinteraksi dengan orang yang terinfeksi.
- Gunakan masker saat berada di keramaian sebagai tindak pencegahan tambahan.