Lemak perut bagian bawah sering kali membuat kita tidak percaya diri. Hal ini ternyata tidak hanya mengganggu penampilan, lemak yang berlebihan juga dapat mempengaruhi mood dan kesehatan tubuh Anda.
Pada dasarnya lemak tubuh merupakan organ tubuh (jaringan adiposa) yang penting. Fungsinya adalah sebagai cadangan energi, mempengaruhi suasana hati, mengatur suhu tubuh, hingga sebagai pelindung organ dalam dan otak dari benturan.
Baca juga: Lemak tubuh dan peran pentingnya bagi kesehatan.
Namun, lemak di bagian perut yang berlebihan juga dapat mempengaruhi mood dan kesehatan tubuh Anda. Sebuah penelitian tentang obesitas menunjukkan bahwa terlalu banyak lemak tubuh dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit, seperti jantung, hipertensi, diabetes tipe ll, kantung empedu, pankreatitis, kanker, osteoartritis, sleep apnea, hingga cacat kronis.
Kebanyakan orang mengalami penumpukan lemak di sekitar perut bagian bawah. Ini menjadi lokasi yang paling berbahaya karena dapat mempengaruhi kesehatan dan fungsi organ di dalam rongga perut. Tumpukan lemak ini disebut dengan lemak visceral.
Penyebab tumpukan lemak perut bagian bawah
Ada beberapa faktor yang membuat lemak mengendap di bagian bawah perut, di antaranya;
- Genetik: Ada beberapa orang yang cenderung lebih rentan mengalami penumpukan lemak di perut bagian bawah. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun meski begitu, banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengubah ‘warisan keluarga’ ini. Salah satunya dengan berolahraga.
- Pola makan: Lemak adalah cadangan energi tubuh yang disimpan. Jika Anda makan terlalu banyak, kelebihan kalori dari makanan tersebut akan diubah menjadi lemak dan disimpan sebagai cadangan energi untuk digunakan nanti. Jika Anda terus makan berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas yang berat, tumpukan lemak akan semakin banyak. Untuk itu cobalah untuk mengatur pola makan dan perhatikan kalori yang masuk ke tubuh Anda.
- Peradangan dan stres: Penelitian pada orang yang menderita diabetes tipe ll menunjukkan bahwa peradangan dan stres dapat meningkatkan kadar kortisol. Ini dikaitkan dengan meningkatnya pembentukan lemak visceral dalam tubuh.
- Resistensi insulin: Beberapa penyebab dari terjadinya resistensi insulin di antaranya kurang olahraga, makan terlalu banyak gula, kurang tidur, dan diabetes tipe ll. Semua ini mempengaruhi cara tubuh Anda memetabolisme karbohidrat dan penyimpanan lemak. Resistensi insulin dan kadar glukosa darah yang meningkat secara kronis terkait dengan lemak perut yang lebih rendah.
- Jenis kelamin: Tidak hanya genetik, jenis kelamin juga merupakan salah satu faktor terjadinya penumpukan lemak perut. Pria cenderung memiliki lebih banyak lemak visceral dibandingkan wanita. Sementara wanita cenderung lebih banyak menyimpan lemak di sekitar pinggul dan paha. Itulah mengapa pria memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung koroner yang memiliki kaitan erat dengan lemak perut.
- Penuaan: Lemak perut biasanya meningkat seiring bertambahnya usia. Biasanya diiringi dengan berkurangnya massa otot dan melambatnya metabolisme.
Cara menghilangkan lemak perut bagian bawah
Perlu Anda pahami bahwasanya menghilangkan lemak di satu titik bagian tubuh manapun, termasuk di bagian bawah perut. Melakukan reverse crunch atau leg lift tidak akan menjadi solusi meskipun dapat memperkuat otot yang terlibat di dalamnya.
Namun dengan melakukan usaha menghilangkan lemak seluruh tubuh, bagian perut bawah Anda akan turut menyusut dan tidak lagi tertimbun lemak.
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi lemak di seluruh tubuh, di antaranya menghitung kalori dan melakukan defisit kalori. Ini dapat membantu Anda menghindari cadangan lemak di dalam tubuh.
Kurangi karbohidrat sederhana, makanan yang mengandung banyak gula, serta mengandung lemak tidak sehat. Gantilah dengan makanan kaya protein, mengandung lemak sehat dan kaya serat. Jangan lupa konsumsi air untuk membantu kinerja metabolisme dan organ tubuh lainnya.
Untuk membantu membakar lemak, lakukan olahraga kardio. Namun jangan berlebihan. Cukup 3-5 hari seminggu selama 20-30 menit setiap sesinya. Terlalu banyak kardio dapat menyebabkan artrofi otot yang dapat memperlambat laju metabolisme. Kombinasikan juga dengan latihan beban yang mampu membakar kalori lebih baik serta memperbaiki postur tubuh dan menguatkan otot.
Lakukan juga NEAT (non-exercise activity thermogenesis) yakni aktivitas fisik yang membuat tubuh bergerak lebih aktif. Misalnya berkebun, membersihkan rumah, berjalan menuju suatu tempat, menaiki tangga, dll untuk membantu Anda membakar lemak lebih banyak.
(Ayu/berbagai sumber)