Protein memang menjadi salah satu kebutuhan utama tubuh untuk berfungsi dengan baik dan meregenerasi sel. Bahkan bagi Anda yang sedang membangun otot, konsumsi protein sangat membantu meningkatkan massa otot dan mempercepat pemulihan.
Namun kelebihan protein justru dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan tertentu. Berikut Reps ulas apa saja risiko kelebihan protein pada tubuh dan berapa jumlah yang aman untuk Anda konsumsi setiap hari.
Risiko Konsumsi Terlalu Banyak Protein
Diet tinggi protein yang kini sedang menjadi trend kesehatan untuk menurunkan berat badan, membuat banyak orang konsumsi protein dalam jumlah besar. Akibatnya sejumlah efek negatif mulai bermunculan, seperti:
Meningkatnya Berat Badan
Banyak orang percaya bahwa konsumsi lebih banyak protein untuk menggantikan karbohidrat dan lemak. Namun meski menjanjikan penurunan berat badan, ini mungkin tidak akan berlangsung lama.
Kelebihan protein yang Anda konsumsi disimpan sebagai lemak, sedangkan asam aminonya dikeluarkan. Dengan penyimpanan lemak yang meningkat, berat badan Anda akan bertambah, terutama jika Anda juga meningkatkan asupan kalori di saat yang bersamaan.
Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa kenaikan berat badan secara signifikan dikaitkan dengan pola makan yang menggunakan protein untuk menggantikan karbohidrat, namun tidak terkait dengan pola makan yang menggantikan lemak.
Bau Mulut
Konsumsi protein dalam jumlah besar sambil membatasi asupan karbohidrat dapat menyebabkan bau mulut. Ini mungkin disebabkan oleh metabolisme ketosis. Ini menghasilkan bahan kimia yang mengeluarkan bau tidak sedap.
Sayangnya dengan menyikat gigi dan membersihkannya dengan benang gigi pun tidak dapat menghilangkannya. Anda harus minum lebih banyak air dan mengunyah permen karet untuk mengatasi efek ini.
Sembelit
Selain bau mulut, sembelit menjadi salah satu efek samping yang terjadi saat Anda konsumsi lebih banyak protein dan membatasi karbohidrat, terutama serat. Untuk itu Anda perlu mengimbanginya dengan meningkatkan asupan air dan serat untuk mengatasinya.
Dehidrasi
Tubuh membuang kelebihan nitrogen dengan air yang ada di dalam tubuh. Jika Anda konsumsi protein secara berlebihan, kelebihan nitrogen yang dibuang pun semakin banyak. Ini membuat Anda lebih mudah kekurangan cairan meski Anda tidak merasa lebih haus.
Risiko atau efek ini dapat diminimalkan dengan memperbanyak asupan air, terutama jika Anda adalah orang yang aktif. Terlepas dari konsumsi protein, penting untuk selalu minum banyak air sepanjang hari.
Kerusakan Ginjal
Pada orang yang sehat mungkin ini tidak terlalu berpengaruh, tapi pada mereka yang memiliki riwayat penyakit ginjal, kerusakan akan semakin parah karena ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuang nitrogen ekstra dan produk sisa metabolisme protein.
Secara terpisah, sebuah penelitian tahun 2012 mengamati efek diet rendah karbohidrat, tinggi protein, dan rendah lemak pada ginjal.
Studi tersebut menemukan bahwa pada orang dewasa sehat yang mengalami obesitas, diet penurunan berat badan rendah karbohidrat dan tinggi protein selama dua tahun tidak dikaitkan dengan efek berbahaya pada filtrasi ginjal, albuminuria, atau keseimbangan cairan dan elektrolit dibandingkan dengan diet rendah lemak.
Baca Juga: Apakah konsumsi protein berlebihan dapat merusak ginjal?
Berapa Jumlah Yang Disarankan?
Jumlah protein harian yang perlu Anda konsumsi bervariasi, tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, aktivitas, kesehatan, pola makan total, dll. Namun dalam banyak kasus, jumlah protein harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa dapat dihitung berdasarkan berat badan.
Bagi orang dewasa dengan aktivitas fisik minimal, para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi rata-rata minimal harian 0,8 gram protein per kilogram (kg) berat badan. Namun jika Anda berolahraga terutama dengan beban atau berat badan selama lebih dari satu jam hampir setiap hari dalam seminggu, Anda sebaiknya makan hingga 1,2 hingga 1,7 gram per kg berat badan setiap hari.
Beberapa orang, termasuk atlet profesional, mungkin bisa makan sebanyak 3,5 g per kg berat badan tanpa efek samping apa pun. Secara umum, para ahli juga percaya bahwa sebagian besar orang dewasa yang sehat dapat mentolerir konsumsi 2 g protein per kg berat badan per hari dalam jangka panjang.