Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt memang dikenal sebagai makanan yang menyehatkan untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian.
Dengan kandungan lemak, karbohidrat, dan protein yang sama, namun dengan rasio yang berbeda, kita seringkali salah mengartikan manfaat masing-masing.
Berikut 3 fakta mengejutkan yang harus Anda ketahui tentang produk susu.
Lemak utuh terkadang lebih baik daripada rendah lemak
Dalam studi terbaru di Denmark berjudul “Whole dairy matrix or single nutrients in assessment of health effect,” para peneliti membandingkan hasil kesehatan di antara konsumen susu dengan studi yang membandingkan produk susu dengan sumber nutrisi lain seperti protein dan kalsium.
Seperti yang dicatat dalam penelitian, produk olahan susu adalah sumber utama protein dan kalsium berkualitas tinggi, namun produk tersebut juga merupakan penyumbang utama lemak jenuh dalam makanan dengan demikian telah ditargetkan sebagai salah satu penyebab utama kardiovaskular. Kesimpulan ini mengarah pada rekomendasi hanya produk susu rendah lemak atau bebas lemak.
Tetapi ketika para peneliti menggali studi sebelumnya tentang konsumsi susu, mereka menemukan bahwa lemak belum tentu menjadi momok seperti yang diharapkan.
Misal, orang yang mengonsumsi produk olahan susu fermentasi versi tinggi lemak seperti yoghurt, menunjukkan risiko signifikan 12 persen lebih rendah untuk diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi susu fermentasi rendah lemak.
Jadi kesimpulannya, masalah dengan produk susu bukanlah dari pertanyaan apakah susu yang digunakan untuk membuatnya itu tinggi atau rendah lemak, melainkan bagaimana mereka diproses hingga menjadi sebuah produk olahan.
Untuk menurunkan berat badan, minumlah susu murni
Dampak produk olahan susu terhadap penurunan berat badan sangat mengejutkan. Peneliti meninjau studi tentang berat badan dan komposisi tubuh relatif terhadap asupan kalsium.
Dalam penelitian tersebut, satu kelompok diberi susu sapi utuh, kelompok lain diberi susu kedelai yang diperkaya dengan kalsium, kelompok ketiga diberi suplemen kalsium-karbonat, sementara kelompok keempat disajikan dengan kelompok kontrol tanpa diberi kalsium ekstra.
Hasilnya mereka menemukan bahwa penurunan terbesar dalam berat badan, BMI, dan lemak tubuh terjadi pada kelompok susu sapi. Tim peneliti mencatat bahwa susu sapi murni dapat mengurangi rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang.
Ini artinya ketika menurunkan berat badan, mengurangi lemak dengan mengonsumsi susu rendah lemak tidak selalu baik. Lemak dapat memainkan peran penting dalam mengendalikan nafsu makan.
Baca juga: 5 lemak yang membantu menurunkan berat badan.
Keju adalah makanan yang sehat
Untuk menjaga kesehatan tulang, penelitian menemukan bahwa keju adalah sumber kalsium yang paling baik. Bahkan lebih baik dari suplemen kalsium plus vitamin D dalam memperkuat tulang.
Produk olahan susu yang difermentasi (seperti keju) mungkin memiliki efek positif yang berbeda pada keseimbangan mineral dan tulang, karena selain pasokan kalsium, fosfor, dan protein, produk ini juga mengandung bakteri probiotik yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.