Kardio adalah salah satu pilihan terbaik untuk membakar kalori dan menyehatkan sistem kardiovaskular Anda. Efek positif jika Anda melakukan olahraga ini di antaranya:
- Turunnya berat badan karena pembakaran lemak
- Energi dan fungsi kognitif yang meningkat
- Jantung yang sehat
- Suasana hati dan kualitas tidur yang membaik
- Tekanan darah normal
- Memperkuat kekebalan tubuh.
Namun meski bermanfaat, kardio juga dapat merusak kesehatan Anda. Kali ini Reps akan mengulas 5 rahasia kardio, agar tidak mengubah tujuan kebugaran Anda.
Melakukan Kardio Tidak Otomatis Membuat Membakar Lemak
Banyak orang menghabiskan berjam-jam untuk melakukan satu sesi kardio dengan harapan bisa menurunkan berat badan lebih cepat. Namun, setelahnya mereka tetap mengonsumsi junk food dan makanan tinggi kalori lainnya.
Rahasia kardio yang pertama adalah, penurunan berat badan tidak serta-merta terjadi saat bergerak dan membakar kalori, tetapi harus diimbangi dengan defisit kalori, agar jumlah kalori yang masuk tidak lebih banyak daripada kalori yang dibakar. Dengan begitu, tubuh tidak menyimpan kelebihan kalori sebagai lemak yang menjadi alasan utama mengapa berat badan meningkat.
Selain itu, untuk mencapai goal yang sulit, mungkin Anda perlu menambahkan olahraga lain yang juga membantu membakar kalori, seperti latihan beban. Selain membakar kalori saat dan setelah latihan, latihan beban juga memperbaiki komposisi tubuh.
Kardio Bukan Hanya Dengan Treadmill
Treadmill memang salah satu peralatan kardio yang populer. Tapi kardio bukan hanya dengan treadmill saja. Kebanyakan orang menggunakan alat ini setiap hari dan membuat rutinitas olahraga menjadi monoton dan membosankan.
Faktanya kardio punya banyak macam, baik dari segi peralatan, maupun cara olahraganya. Anda dapat mencoba bersepeda, mendayung, naik tangga, berenang, berlari di luar ruangan, serta beberapa kardio kelompok, seperti zumba, aerobik, dll.
Namun hal yang perlu diperhatikan saat memilih kardio adalah bagaimana kondisi tubuh Anda. Beberapa orang dengan bobot tubuh yang lebih berat seperti penderita obesitas atau binaraga, sebaiknya memilih kardio yang ramah sendi. Sebab kardio yang terlalu ekstrem dapat merusak persendian Anda, terutama di bagian kaki.
Baca juga: Ini dia kardio terbaik untuk binaraga.
Kardio Juga Bisa Membangun Otot
Rahasia kardio lainya adalah selain membakar kalori, jenis kardio tertentu juga dapat membantu Anda membangun otot. High intensity interval training (HIIT) adalah kardio ekstrem yang dilakukan dalam waktu singkat dengan mendorong tubuh ke batas anaerobiknya. Latihan ini dapat meningkatkan pertumbuhan otot sambil membakar kalori.
Lebih Banyak Tidak Selalu Lebih Baik
Meski kardio sehat, namun melakukannya terlalu banyak justru dapat mengganggu kesehatan tubuh. Sebuah meta-analisis dari 21 penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning Research menyimpulkan bahwa, meskipun beberapa latihan kardio bermanfaat, latihan kardio dan kekuatan yang berlebihan secara bersamaan dapat membatasi perolehan otot dan kekuatan.
Untuk itu, jika tubuh sudah mengirim sinyal bahwa mereka sudah kelelahan, segera ambil waktu untuk beristirahat untuk pemulihan. Karena saat Anda tetap memaksakan tubuh Anda berolahraga, kemungkinan cedera akan lebih tinggi. Dan lagi, saat Anda melakukan kardio secara berlebihan, tubuh tidak lagi membakar kalori, tetapi juga mencuri massa otot.
Kardio Mempengaruhi Kesehatan Mental
Manfaat kardio untuk fisik sudah banyak diketahui. Namun, hal ini juga memiliki beberapa manfaat kesehatan mental.
Aktivitas fisik membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama tubuh. Ini juga melepaskan endorfin, yang membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa bahagia. Bahkan jika seseorang memulai latihannya dengan perasaan stres, kemungkinan besar mereka akan pulang dengan perasaan segar.
HIIT meningkatkan kadar kortisol dan kortikosteron, yang kemudian turun di bawah tingkat dasar dan kembali ke tingkat dasar setelah 24 jam. Sesi kardio intensitas sedang memiliki efek serupa pada kadar kortisol yang bersirkulasi.
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Endocrinological Investigation menemukan bahwa latihan kardio secara teratur, jangka panjang, dan intensitas rendah dapat menurunkan kadar kortisol yang bersirkulasi.