
Apakah Anda akan kehilangan otot jika berhenti konsumsi whey protein adalah pertanyaan hal yang paling banyak ditanyakan dalam forum pecinta fitness. Sebagian menjawab iya, dan sebagian lagi menjawab tidak. Namun manakah jawaban yang benar?
Kali ini Reps akan mengulas apakah yang akan terjadi pada otot jika Anda berhenti mengonsumsi whey protein setelah sekian lama menggunakannya.
Tentang whey protein
Whey protein adalah produk susu yang diperoleh selama proses pembuatan keju. Setelah melewati uji kualitas, enzim tambahan membantu memisahkan dadih dari cairan whey. Kemudian whey cair dipasteurisasi dan diisolasi. Produk akhir dikeringkan dan menjadi bentuk bubuk.
Alasan mengonsumsi whey protein adalah karena ini merupakan bentuk protein yang cepat diserap tubuh, terutama saat membangun otot. Dalam hal ini whey protein berperan untuk memenuhi kekurangan protein yang hanya didapat dari makanan, sehingga kebutuhan harian protein (yang lebih tinggi dari kebutuhan orang biasa) terpenuhi.
Selain itu, protein cepat serap juga berperan penting dalam pemulihan otot, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi whey protein sebelum, selama, hingga setelah latihan. Bahkan juga sebelum tidur.
Alasan berhenti konsumsi whey protein
Masalah kesehatan
Meski konsumsi whey tidak mempengaruhi kesehatan hati dan ginjal yang sehat, namun pada mereka yang memiliki masalah ginjal atau hati sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Ini karena konsumsi whey dikhawatirkan dapat meningkatkan parahnya kondisi ginjal dan hati.
Baca juga: Apakah konsumsi suplemen dapat merusak ginjal?
Intoleransi laktosa
Meski relatif aman, whey protein juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti perut kembung, mual, diare, dan kram perut. Gejala-gejala ini mungkin lebih intens terjadi pada individu dengan intoleransi laktosa.
Jika kondisi ini terjadi pada Anda, mulailah kurangi dosis suplemen whey protein atau ganti dengan protein dari makanan saja. Untuk alternatif, Anda bisa beralih pada suplemen protein nabati untuk memenuhi kebutuhan protein Anda.
Bertambahnya berat badan
Jika Anda telah mendapat kalori dan protein yang cukup dari makanan Anda, menambahkan suplemen protein dapat menyebabkan penambahan berat badan. Selain itu, beberapa produk whey protein juga mengandung gula tambahan yang dapat menyebabkan berat badan Anda meningkat.
Apakah Anda akan kehilangan otot setelah berhenti konsumsi whey protein?
Jawaban dari pertanyaan yang menjadi tajuk dari artikel ini adalah tidak. Anda tidak akan kehilangan otot setelah berhenti mengonsumsi whey protein. Namun ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum berhenti menggunakan whey protein, yakni:
Menjaga asupan protein
Seperti yang dibahas sebelumnya, fungsi whey protein adalah sebagai makanan pelengkap untuk memenuhi protein harian. Jadi, jika Anda putuskan untuk berhenti mengonsumsinya, Anda harus memastikan bahwa menu makanan Anda telah memenuhi kebutuhan protein selama seharian.
Misalnya, jika Anda mendapatkan 21 gram protein dari suplemen whey, Anda bisa menggantinya dengan 4 ons dada ayam, yang memiliki kandungan protein serupa. Karena jika tidak, pertumbuhan otot tidak akan maksimal, pemulihan akan berjalan lebih lambat, hingga berkurangnya massa otot.
Tetap berlatih sesuai dengan program
Meski berhenti mengonsumsi whey, Anda harus tetap berlatih sesuai dengan program yang telah Anda buat untuk menghasilkan hipertrofi otot dan meningkatkan massa otot. Ini karena nutrisi dan latihan memiliki peran penting dalam membangun otot secara keseluruhan.
Pentingkan pemulihan
Selain latihan dan nutrisi, jangan lupa untuk mementingkan pemulihan. Setelah otot Anda digempur dengan beban selama latihan, istirahat, terutama tidur malam dapat memberikan ruang bagi otot untuk pulih dan tumbuh. Jangan lupa, proses ini juga perlu didukung oleh nutrisi yang cukup. Untuk itu, jika Anda ingin berhenti konsumsi whey protein, pastikan kebutuhan harian Anda sudah terpenuhi.