Sebuah buku tentang diet yang ditulis oleh public figure Tya Ariestya bertajuk “The Journey of #FitTyaAriestya” menjadi perbincangan banyak orang termasuk dari kalangan ahli gizi. Pasalnya diet tanpa konsumsi sayur ini membuat berat badannya turun 22 kg dalam waktu 4 bulan. Apakah diet tanpa sayur ala Tya Ariestya ini sehat?
Meski buku ini laris terjual, namun ada beberapa informasi yang memunculkan kontroversi. Para ahli gizi yang mengelola akun edukasi di @gizipedia_id di twitter turut membuat utas yang membahas tentang hal-hal ‘janggal’ yang menjadi trending topik di kalangan masyarakat, diantaranya;
Sayuran dapat menghambat penurunan berat badan
Pembahasan di halaman 40-41 buku tersebut menyebutkan bahwa sayur dapat menghambat penurunan berat badan, sehingga muncul pertanyaan, apakah sayur tidak boleh dikonsumsi saat diet?
Tentu saja hal tersebut adalah salah. Sayur sangat baik dikonsumsi saat diet karena mengandung mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh dan serat yang membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Selain itu ada beberapa poin lainnya tentang sayur yang juga salah kaprah, yakni;
- Makanan berserat mengganggu bakter baik dalam tubuh.
- Bakteri baik yang terganggu tidak menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus.
- Makanan berserat menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang.
- Salad, sayur mentah dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Penyebabnya adalah karena selulosa yang menghambat metabolisme tubuh.
Serat sangat baik dikonsumsi terlebih saat diet. Selain untuk mengelola nafsu makan, serat juga dapat mengontrol insulin, yang mana jika berlebihan dapat menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak glukosa dan lemak.
Selain itu sebuah penelitian menemukan bahwa serat juga bermanfaat bagi kesehatan, yakni untuk berkembangnya bakteri baik dalam usus, sehingga dikaitkan dengan meningkatnya sistem imun. Kekurangan serat dapat membuat buang air besar tidak lancar hingga sembelit.
Jadi jangan ragu untuk menambahkan sayuran ke dalam menu diet Anda.
Bebas konsumsi garam
Pada halaman 55 buku tersebut juga menyebutkan bahwa boleh mengonsumsi ayam fillet dengan bumbu, termasuk garam dalam jumlah bebas, kecuali terasi (tanpa diketahui alasannya).
Di Indonesia sendiri, garam merupakan bumbu masakan yang paling utama. Tanpa garam, tentu rasanya kurang sedap. Namun untuk kesehatan dan menjaga berat badan, Anda perlu membatasi asupan garam ke dalam tubuh.
Menurut Health Canada, jumlah sodium yang disarankan untuk remaja hingga dewasa per hari adalah 1.500 miligram. Tetapi kita yang terbiasa dengan rasa asin mengonsumsi lebih dari itu.
Biasanya saat memasak, kita menggunakan 1 sendok teh garam yang setara dengan 2.000 miligram. Bahkan bisa lebih jika makanan yang kita konsumsi lebih dari 1 macam.
Untuk itu, saat diet kita perlu membatasi asupan garam sesuai kebutuhan harian. Ini penting karena sodium sifatnya mengikat air, sehingga meningkatkan retensi air di tubuh.
Selain itu mengonsumsi sodium terlalu banyak juga dapat meningkatkan beberapa risiko penyakit, seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, dll.
Kalori yang sangat sedikit
Di dalam buku tersebut, penulis juga menuliskan rancangan menu makanan sehari-hari yang ternyata kalorinya sangat kecil.
Seperti yang tertulis di utas twitter, menu makanan tanggal 19 Oktober 2020 yakni;
- 09.00 – Melon 50 g
- 12.00 – Nasi 2 sdm + ayam tanpa kulit/ikan laut 40 g
- 15.30 – Putih telur 1 buah
- 19.00 – (sama dengan jam 12) + omega3
- 21.00 – putih telur 1 buah
Kalori dalam menu makanan yang disajikan per hari ternyata tidak sampai 500 kalori. Sehingga berat badan akan turun dengan cepat.
Namun Anda perlu berhati-hati. Diet dengan memotong kalori secara ekstrim justru dapat membuat tubuh Anda berada dalam kondisi starvation mode yang mana tubuh akan merespon rasa lapar akibat kurangnya kalori yang masuk. Efeknya metabolisme akan melambat dan massa otot akan semakin berkurang karena tubuh butuh kalori untuk dibakar menjadi energi.
Jika ini terus terjadi, Anda mungkin akan merasa sangat lapar dan tubuh terus melemah, sehingga aktivitas Anda akan terganggu.
Untuk itu, daripada mengikuti menu makan yang belum tentu memenuhi kebutuhan kalori, lebih baik buat rencana makan sendiri yang lebih sehat dengan nutrisi lengkap yang bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda.
Jika Anda ingin memotong kalori harian, lakukan secara bertahap sehingga tubuh bisa menyesuaikan secara perlahan.
Baca juga: Jadwal makan yang tepat untuk membangun otot.
Penutup
Diet ala Tya Ariestya ini sebenarnya bisa saja Anda lakukan jika ingin tubuh cepat kurus. Namun hanya kurus saja, tidak membuat tubuh menjadi ideal. Anda perlu mengimbanginya dengan berolahraga, termasuk olahraga beban yang dapat menstimulasi otot agar bagian-bagian tubuh menjadi kencang pasca berat badan turun.
Selain itu, semua pola diet itu bekerja secara berbeda di masing-masing individu. Mungkin diet ini cocok untuk penulis, tapi belum tentu untuk Anda atau yang lainnya. Lakukan riset terlebih dahulu sebelum mulai diet. Konsultasikan kepada dokter dan pastikan diet Anda tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan Anda.
(Ayu/berbagai sumber)