Pemalsuan suplemen termasuk whey protein sangat sering terjadi di negara berkembang, dimana banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya hidup sehat dengan berolahraga dan memperhatikan nutrisi termasuk suplementasi.
Adanya peluang untuk mendapatkan untung yang besar membuat beberapa pihak berani bertindak curang dengan memalsukan beberapa jenis suplemen yang memiliki peminat paling banyak di industri kesehatan.
Bagi Anda yang sudah lama mengonsumsi suplemen whey protein mungkin dapat dengan mudah mengenali mana suplemen yang asli dan yang palsu. Namun bagi mereka yang masih awam sangat sulit untuk membedakannya.
Selain merugikan dari segi ekonomi, mengonsumsi suplemen palsu jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Berikut Reps bagikan tips sederhana mengetahui apakah bubuk whey protein Anda asli atau palsu.
Izin edar
Untuk mendapatkan suplemen yang asli, jenis apapun itu, Anda bisa memeriksa izin edarnya. Biasanya mereka mencantumkan nomor izin edar pada kemasan beserta suplemen fact-nya. Di Indonesia perijinan suplemen, obat dan makan diatur oleh BPOM. Jika suplemen Anda memiliki izin edar dari BPOM, sudah dipastikan ini asli dan aman dikonsumsi.
Kelarutan
Suplemen palsu biasanya menggunakan bahan yang lebih murah atau berkualitas rendah, termasuk bubuk protein yang bertekstur keras dan tidak mudah larut. Jika Anda biasa menggunakan whey protein bubuk yang murni, Anda pasti tahu bahwa mereka mudah larut seperti isolate. Sebaliknya, yang palsu membutuhkan shaker hingga blender untuk mencampurnya dengan sempurna.
Baca juga: Panduan whey protein untuk pemula.
Tekstur
Suplemen yang asli memiliki tekstur yang konstan. Namun yang palsu Anda akan menemukan ketidakteraturan pada bubuknya karena telah dicampur dengan bubuk vitamin, tepung, hingga bubuk kapur. Ini sering terjadi pada suplemen dengan rasa yang paling umum seperti vanila dan coklat.
Rasa
Ketika bubuk protein dicampur dengan bahan lain, pasti akan berpengaruh pada rasa aslinya. Salah satu cara memastikan apakah itu palsu atau tidak adalah dengan memeriksa rasanya. Jika teman Anda menggunakan bubuk whey protein yang sama, tukarkan satu porsi dengannya. Tes tersebut akan membantu Anda membedakannya.
Selain itu suplemen palsu juga memiliki bau yang menyengat dan meninggalkan rasa yang tidak enak di mulut. Berhenti gunakan bubuk whey jika rasanya berubah-ubah di setiap penyajian.
Efek samping
Karena suplemen palsu dibuat dengan bahan baku yang lebih murah dan kualitasnya buruk, efek negatif setelah pemakaiannya mungkin saja terjadi pada tubuh. Efek yang paling sering adalah pembentukan jerawat di wajah, punggung, dan lengan, serta rambut yang rontok. Jika Anda baru mengganti suplemen Anda dan mengalami hal ini, hentikan penggunaannya, meski beberapa orang tidak selalu cocok pada jenis suplemen tertentu.
Pengemasan
Yang paling mudah dilakukan sebelum memutuskan membelinya adalah mengecek kemasan terlebih dahulu. Biasanya pihak penyelundup atau pembuat suplemen palsu menggunakan kemasan yang berkualitas rendah untuk menghemat biaya. Selain itu ada perbedaan pada label yang tertempel di kemasan. Namun dalam beberapa kasus, banyak wadah suplemen yang digunakan kembali setelah dibuang. Ini yang membuat Anda akan sulit membedakan. Untuk itu setelah suplemen yang Anda gunakan habis, hancurkan wadahnya sebelum dibuang ke tempat sampah.
(Ayu/berbagai sumber)