
Synthol dan steroid adalah sisi negatif dari dunia binaraga. Keduanya merupakan obat-obatan berbahaya yang kerap digunakan oleh binaraga untuk meningkatkan performa dan ukuran otot, terutama menjelang pertandingan binaraga.
Meski keduanya sama-sama tidak dianjurkan, di antara keduanya manakah yang efek sampingnya lebih membahayakan tubuh? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Perbedaan Synthol dan Steroid
Sama-sama dikategorikan sebagai doping, nyatanya synthol dan steroid adalah jenis obat-obatan yang berbeda. Baik cara kerja, maupun efeknya pada tubuh.
Steroid sendiri merupakan hormon sintetis atau hormon buatan yang menyerupai hormon testosteron pada pria. Fungsinya adalah meningkatkan performa tubuh dan otot, sehingga dengan sedikit latihan saja, Anda bisa menambah massa otot lebih banyak. Steroid banyak digunakan oleh binaragawan untuk membentuk otot secara ekstrem. Namun butuh siklus yang tepat untuk mengurangi efek samping yang serius pada tubuh.
Sementara synthol adalah cairan yang berfungsi sebagai implan (pengisi bagian tertentu). Awalnya ini digunakan untuk mengisi bagian otot yang kurang sebelum pertandingan. Namun disalahgunakan untuk mendapatkan otot di bagian tubuh tertentu, terutama bisep agar terlihat lebih besar tanpa harus latihan sama sekali. Tentu saja, cara instan ini tidak bisa memberikan hasil yang bagus, melainkan aneh.

Cara Kerja
Steroid yang merupakan hormon buatan, bekerja seperti hormon testosteron pada tubuh. Dengan jumlah testosteron yang melimpah, seseorang akan lebih mudah membangun otot, bahkan hanya dengan latihan yang tidak terlalu berat. Steroid kerap digunakan sebagai doping saat menjalani siklus membangun otot sebelum pertandingan guna mendapatkan hasil yang luar biasa.
Sedangkan synthol, cairan yang terdiri dari minyak, lidocaine, dan alkohol, jika disuntikkan akan mengisi bagian otot yang kosong (seperti balon yang diisi air), kemudian cairan ini akan mengeras. Tidak seperti steroid, synthol tidak mempengaruhi ginjal dan hormon tubuh. Sayangnya otot yang diisi oleh synthol tidak terlihat simetris dengan bagian tubuh lain, dan menyebabkan penampilan yang aneh.

Efek Samping
Jalan pintas yang kelihatannya mudah menyimpan efek samping yang sangat berbahaya. Banyak kasus kematian dan cacat tubuh akibat penggunaan dua obat-obatan ini. Tentunya ini membuat Anda harus berpikir berulang kali sebelum menggunakannya.
Efek samping steroid yang paling nyata sebagai hormon buatan adalah, terganggunya produksi testosteron alami tubuh. Efek samping ini akan mempengaruhi kinerja tubuh secara keseluruhan, terutama sistem reproduksi pada pria. Beberapa masalah seperti testis mengecil, terganggunya kesuburan, hingga disfungsi ereksi bisa saja terjadi.
Dengan menurunnya produksi testosteron alami, tubuh akan merespon dengan meningkatnya estrogen, sehingga payudara pada pria akan membesar seperti wanita (ginekomastia), timbulnya jerawat, hingga kerontokan rambut.
Penggunaan steroid juga bisa mempengaruhi fungsi otak dan suasana hati. Pemakaian steroid jangka panjang dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang. Dan yang paling parah adalah masalah pada ginjal. Tidak sedikit kasus gagal ginjal yang dialami oleh pengguna steroid, hingga menyebabkan kematian.
Sementara pada synthol, meski tidak mempengaruhi hormon tubuh dan kinerja ginjal, menyalahgunakan synthol dapat menyebabkan fibrosis otot yang merusak dan mematikan jaringan otot. Bahkan penyuntikan yang salah dapat melukai saraf yang mungkin menyebabkan infeksi, penyumbatan arteri, hingga serangan jantung.
Cairan yang mengeras di dalam jaringan otot mungkin akan menambah ukuran otot, tapi tidak dengan kekuatannya. Lama-kelamaan jaringan otot akan rusak dan bahkan ada kasus di mana otot tersebut meledak.
Manakah Yang Lebih Berbahaya?
Dari penjelasan di atas, kedua doping ini sama bahayanya jika disalahgunakan. Terlebih tanpa anjuran dokter atau ahli. Meski kini bukan rahasia umum bahwa banyak yang menggunakannya untuk kepentingan kompetisi dan performa tubuh. Namun butuh banyak pertimbangan, mengingat efek samping yang lebih besar daripada manfaatnya.
Tetap anut gaya hidup sehat tanpa obat-obatan terlarang dan berolahraga di jalur yang benar. Karena hakikatnya berolahraga untuk menyehatkan tubuh, meningkatkan kebugaran, memperpanjang usia, bukan sebaliknya.