Ikan adalah salah satu sumber protein yang baik untuk membangun otot, termasuk tuna dan salmon yang menjadi primadona dalam menu diet. Tidak hanya kaya protein, kedua ikan ini memiliki banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh termasuk lemak omega-3.
Namun di antara tuna dan salmon, manakah yang lebih baik untuk Anda konsumsi sebagai makanan sehat?
Salmon
Salmon memiliki kalori yang lebih tinggi karena kandungan lemak sehat yang ada di dalamnya. Lemak itu juga yang membuat tekstur tuna lebih lembab dan berminyak dibandingkan dengan tuna.
Daging salmon berwarna oranye kemerahan, ini karena kandungan karotenoid, yakni astaxanthin. Senyawa ini tahan terhadap panas, sehingga ketika dimasak, daging salmon tidak akan berubah warna.
Kandungan protein dalam salmon adalah 17-18 gram, tergantung pada jenisnya. Ini lebih sedikit dibandingkan dengan tuna yang mengandung 21 gram protein.
Namun ikan ini juga mengandung vitamin D dan B12 yang lebih tinggi. National Institute of Health (NIH) menyebutkan bahwa vitamin D berkontribusi pada penyerapan kalsium di usus, mencegah kram dan kejang pada otot, hingga pertumbuhan tulang.
Selain itu salmon juga merupakan sumber lemak omega-3 yang merupakan lemak esensial, artinya tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri, sehingga harus dipasok dari luar tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan asupan omega-3 yang tinggi dari ikan, memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Ini karena lemak ini dapat kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Baca juga: 5 lemak yang membantu menurunkan berat badan.
Tuna
Tuna adalah ikan besar dengan struktur daging yang kaya otot. Warna dagingnya yang merah muda berasal dari mioglobin, yakni protein penyimpan oksigen yang ditemukan di otot. Mioglobin mudah rusak jika dipanaskan, sehingga ketika dimasak daging akan berubah warna.
Dibanding salmon, tuna lebih rendah kalori dan tinggi protein, yakni 21 gram. Jumlah ini sangat cocok untuk Anda yang butuh banyak protein tanpa perlu mengkhawatirkan jumlah kalori dan lemak.
Tuna juga mengandung lemak omega-3, vitamin D, vitamin B12, dan beberapa nutrisi lain yang ada pada salmon. Namun jumlahnya tidak sebanyak pada salmon.
Meski kaya protein dan rendah lemak, tetapi ikan ini termasuk dalam ikan yang mengandung merkuri. Merkuri beracun bagi otak dan menghambat pertumbuhan anak.
Ketika ikan yang lebih besar mengonsumsi ikan kecil yang terkontaminasi merkuri, maka unsur tersebut terakumulasi di tubuh ikan yang lebih besar. Ini berarti bahwa tuna mengandung lebih banyak merkuri dibanding salmon.
Untuk itu, agar tetap aman mengonsumsi tuna, pastikan untuk mengolahnya hingga matang dan tidak makan dalam jumlah berlebihan.
(Ayu/berbagai sumber)